Terpopuler - PT Mas Murni Akan Terbitkan Saham Baru 7,18 M

INILAHCOM, Jakarta - PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI) akan menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) maksimal 7.186.536.170 miliar saham.

Untuk nilai nominal di Rp95 per saham yang merupakan saham seri B. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Rabu (23/1/2019).

Dalam tahapan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau PMHMETD tersebut, perseroan juga menerbitkan waran maksimal 1,79 miliar. Perseroan akan melaksanakan RUPSB pada 1 Maret 2019. PMHMETD yang akan diterbitkan akan memberikan hak kepada para pemegang saham untuk membeli saham baru.

Perseroan merencanakan untuk menggunakan dana hasil PMHMETD diantaranya untuk pengambilalihan obligasi wajib konversi (OWK) PT Anugerah Mitra Lestari (AML)nyang dimiliki Brentfield Investments Limited yang dapat dikonversi menjadi 95,24% saham dalam AML.

PT AML adalah perusahaan properti yang bekerja sama dengan KSO dan perseroan. Untuk itu mendapat hak atas aset yang dimiliki perseroan dan pembangunan project mixed use di jalan Embong Malang, jalan utama pusat bisnis di Kota Surabaya.

Selain itu untuk pengambilalihan obligasi wajib konversi (OWK) PT Indo Udang Mas Lestasi (IUL) yang dimiliki Tumaco Pte Ltd, yang dikonversi menjadi 80% saham PT IUL. PT IUL adalah perusahaan di bidang perikanan, khuisusnya tambak udang Perseroan juga akan menggunakan untuk pengambil alihan tanah seluas 19 ha di desa Megamendung Cisarua, Bogor. Tanah tersebut dikuasai PT Jasa Puri Medikatama (JPM). Tujuannya untuk dikembangkan menjadi hotel, resort, outbond dan glambing area.

Untuk sisanya akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha perseroan, atau anak usaha.

Proses transaksi dengan dana hasil HMETD merupakan transaksi afiliasi , namun tidak mengandung benturan kepentingan. Transaksi tersebut karena Djaja Santosa selaku Dirut dan pemegang a 19,23% saham di PT IUL yang juga merupakan presdir perseroan.

Selain itu Melda Ladya Santosa selaku presdir PT JPM memiliki hubungan keluarga dengan Djaja Satosa selalu Presdir perseroan.

Let's block ads! (Why?)