INILAHCOM, Jakarta - Ekonomi Indonesia dibawah kendali Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun 2018 hanya tumbuh 5,1%, atau tak sesuai dengan kampanye yang menjanjikan ekonomi bisa tumbuh 7%.
Menurut Anggota DPR Ramson Siangian, janji itu tak akan bisa direalisasikan oleh pemerintah saat ini. Bahkan, Politisi Partai Gerindra ini yakin pertumbuhan ekonomi tidak akan sampai di angka 6% sampai di akhir jabatan.
"Tidak akan tercapai. Dari awal kan 7% (janji pertumbuhan ekonomi. 5,5% juga engga akan tercapai," kata Ramson di Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Menurut dia, tidak tercapainya janji itu karena pemerinahan Joko Widodo tak fokus dalam mengelola APBN dan uang hasil utang. Padahal utang pemerintah naik cukup tajam.
"Kurang fokus dan juga ada utang yang tidak masuk dalam struktur APBN seperti bayar bunga utang yang masuk ke pembiayaan," kata dia.
Menurut dia, apabila pemerintah fokus dalam mengelola APBN dan uang utang diyakininya janji politik dia bisa tercapai. "Sudah kami lihat sejak tahun 2016 lalu kurang piawai mengelola, dan bagaimana strategi pengelolaan nasional," kata dia.
Angka pertumbuhan ekonomi ini sempat menjadi salah satu kritikan keras sebuah majalah ekonomi asal Inggris, The Economist. Jokowi dinilai tak mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Adapun majalah the economist memiliki sejumlah poin kritikan dari perekonomian Indonesia, angka kemiskinan, pengangguran, suku bunga, infrastruktur hingga tenaga kerja yang kurang terampil.
Tentunya hal itu tidak seirama dengan janji kampanye yang akan menumbuhkan ekonomi sampai 7%. Faktanya ekonomi Indonesia di tahun 2018 kuartal III hanya tumbuh 5,17%.[jat]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Sampai Akhir Jabatan, Pertumbuhan Hanya Janji : http://bit.ly/2Bd4tswBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Sampai Akhir Jabatan, Pertumbuhan Hanya Janji"
Posting Komentar