BARU saja selesai dari acara kuliah subuh. Entah siapa yang pertama kali memberikan nama kajian subuh itu dengan istilah kuliah, sementara untuk kajian dhuhur dan maghrib diistilahkan ceramah atau pengajian seperti biasanya.
Kuliah subuh pagi ini adalah bersama Senior Leader Telkom Divre V Jatim. Para pimpinan berkumpul dan shalat subuh berjamaah. Menarik, bukan? Senang kalau para pimpinan kita semua menjadi sahabat para malaikat yang selalu ada di masjid, sedih kalau para pimpinan kita malah bersahabat dengan para setan.
Inti kuliah subuh saya adalah bahwa perusahaan yang tidak peduli pada pengembangan aspek spiritual akan berimplikasi pada lahirnya kegersangan jiwa, hilangnya keberkahan dan, bisa juga, penurunan laba perusahaan.
Lalu bagaimana agar sebuah korporasi itu sehat wal afiyat? Ada 8 poin yang harus diperhatikan. Lumayan banyak untuk diurai semua dalam tulisan pendek ini. Yang paling penting adalah apa yang yang dinyatakan John Izzo dalam bukunya yang berjudul Awakening Corporate Soul, yakni the presence of God, kehadiran Tuhan dalam perusahaan.
Jika semua pimpinan dan karyawan itu satu keyakinan bahwa Allah senantiasa hadir melihat kita di manapun dan kapanpun maka dengan sendirinya pekerjaan kita akan terjaga dari bermacam virus dan keberkahan akan turun.
John Izzo bukan orang pertama yang bicara seperti itu. Al-Qur'an dan Hadits telah lama memesankan masalah ini. Sayang kebanyakan kita tak memahami bahasa al-Qur'an dan Hadits dengan baik sehingga bacaan kita tak banyak menambah pengetahuan kita akan pesan Allah dan Rasulullah. Yuk mengaji. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Membangun Korporasi yang Sehat dan Wal Afiyat : http://bit.ly/2C5VmtqBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Membangun Korporasi yang Sehat dan Wal Afiyat"
Posting Komentar