INILAHCOM, Jakarta - Penggunaan smartphone di era modern ini bukan lagi sebagai gaya hidup tetapi telah menjadi sebuah kebutuhan. Tak dapat dipungkiri banyak aplikasi yang dibutuhkan di dalam smartphone untuk membantu beraktifitas, mulai dari urusan hiburan, pekerjaan atau bahkan asmara.
Namun, seiring bermunculan berbagai macam aplikasi, seringkali banyak aplikasi tidak resmi yang bermunculan di smartphone baru.
Kenapa disebut tidak resmi? Karena tanpa disadari sebenarnya banyak aplikasi bermunculan di smartphone baru yang sebenarnya bukan bawaan dari smartphone tersebut dan menyebabkan terjadinya banyak adware bermunculan setelah mengaktifkan smartphone.
Ciri-ciri paling mudah untuk mengetahui smartphone yg sudah terinstal aplikasi tidak resmi adalah dengan melihat smartphone baru tersebut ketika dinyalakan lalu tidak terdapat halaman pengaturan awal android yang menanyakan bahasa, pengaturan waktu, koneksi, nama pengguna, dll.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Head of Marcomm Evercoss Suryadi Willim mengatakan bahwa adware bisa dibilang sangat meresahkan konsumen karena menjadi tidak nyaman dalam penggunaannya.
"Awalnya kita seringkali beranggapan bahwa munculnya banyak aplikasi/ adware karena adanya virus atau malware yang terinstal di smartphone kita. Namun, setelah penelusuran dari tim Evercoss lebih jauh, bukan hanya malware yang menyebabkan hal ini terjadi tetapi juga karena ada oknum nakal yang bekerjasama dan mendapatkan bayaran per instal dari salah satu publisher aplikasi," ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.
Modusnya oknum tersebut menginstal beberapa aplikasi tanpa sepengetahuan konsumen dan sebelum smartphone baru terjual di tangan konsumen.
Hal ini dibuktikan dengan temuan beberapa smartphone Evercoss yang sudah terinstal beberapa aplikasi tidak resmi di sejumlah pasar pusat smartphone.
"Dan tidak bisa dipungkiri hal ini pun bisa terjadi pada brand lainnya," kata Suryadi.
Hal ini sungguh sangat meresahkan bagi konsumen dan juga bagi principal karena akan merugikan bagi kedua pihak. Dari sisi konsumen akan rugi karena akan menyedot baterai dan data. Sedangkan dari pihak principal akan dirugikan karena konsumen akan beranggapan bahwa Evercoss banyak virus/ malware.
"Oleh karena itu, kami selalu mengedukasi konsumen melalui media sosial Evercoss untuk lebih peka terhadap aplikasi yang pertama kali muncul pada saat membeli smartphone," imbuhnya.
Namun konsumen tidak perlu khawatir, lanjut Suryadi, munculnya aplikasi tidak resmi bisa di atasi dengan cara melakukan factory reset atau factory mode pada smartphone Anda. Setelah melakukan factory reset, akan muncul aplikasi yang memang bawaan dari smartphone.
Untuk cara pertama, untuk factory reset pilih menu setting/ pengaturan -> Back up & reset -> reset phone -> erase everything. Atau bisa juga dilakukan dengan cara kedua, yaitu factory mode: Matikan smartphone -> tekan tombol power + tombol volume up secara bersamaan -> Pilih factory mode -> Pilih Factory reset.
Namun, factory reset direkomendasikan dilakukan pada saat pertama kali membeli smartphone.
Pihak Evercoss sendiri pun akan terus melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap oknum tidak bertanggung jawab yang dicurigai mempunyai kepentingan lain.
"Evercoss akan menindak tegas terhadap oknum yang kedapatan melakukan kecurangan," tutup Suryadi. [ikh]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Banyak Iklan di Smartphone? Ini Cara Mengatasinya : http://ift.tt/2snhxYfBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Banyak Iklan di Smartphone? Ini Cara Mengatasinya"
Posting Komentar