JawaPos.com – Pelaksanaan umrah mandiri atau bahasa kerennya umrah backpacker saat ini sedang menjadi tren di kalangan masyarakat. Apalagi masyarakat kini bisa membeli paket visa umrah plus akomodasi sampai transportasi secara langsung lewat website Nusuk milik Arab Saudi. Tetapi sejumlah kalangan menilai tren umrah backpacker tersebut masih sepi peminat.
Prediksi terhadap kelanjutan tren umrah mandiri atau backpacker tersebut disampaikan deklarator Deklarator Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi) Nur Bethi. Dia tidak bisa memungkiri, bahwa saat ini masyarakat sudah semakin mudah untuk membeli paket umrah. Diantaranya membeli langsung lewat website Nusuk.
’’Bahkan banyak orang mengatakan PPIU (penyelenggara perjalanan ibadah umrah) akan gulung tikar,’’ katanya di sela paparan Musyawarah Nasional ke-1 Asphirasi di Jakarta pada Selasa (15/8) tadi malam. Dia menegaskan perjalanan umrah itu adalah ibadah. Berbeda dengan perjalanan wisata atau plesiran yang bisa dengan mudah dilakukan tiap-tiap orang.
Baca Juga: KLHK Sebut Penyebab Utama Polusi Udara Adalah Kendaraan Bermotor
Nur mengatakan dengan sifatnya sebagai sebuah ibadah, maka perjalanan umrah membutuhkan pembimbing ibadah. Keberadaan pembimbing ibadah inilah yang sulit ditemukan pada umrah backpacker. Karena biasanya isinya adalah sekumpulan jemaah umrah saja.
’’Kalau berangkat umrah mandiri, atau haji mandiri, tidak ada bimbingannya,’’ jelasnya. Selain itu juga bisa jadi merasa capek, karena harus melalui berbagai perjalanan. Seperti mencari hotel dan lainnya. Kondisi ini semakin menyulitkan bagi kelompok jemaah yang sudah berumur atau lansia. Jemaah ini akan kesulitan ketika menjalani umrah mandiri atau umrah backpacker.
Dia menegaskan umrah abdah perjalanan ibadah, yang terkait dengan amalan-amalan sesuai ketentuan agama. ’’Bukan seperti jalan-jalan biasa,’’ tuturnya. Asphirasi memperkirakan jemaah umrah mandiri atau umrah backpacker tidak sampai 20 persen dari total populasi umrah di Indonesia. Untuk itu dia meyakini usaha travel umrah atau PPIU tidak akan mati atau tergerus dengan adanya umrah backpacker.
Baca Juga: Dituntut Hanya 5 Tahun Penjara, Shane Lukas Dianggap Jujur di Persidangan dan Telah Menyesal
Pencetus Asphirasi lainnya yaitu Ahmad Mootsana mengatakan penyelenggaraan ibadah umrah di Indonesia sangat khas. Diantaranya adalah ibadah umrah adalah ibadah sosial. ’’Berbeda dengan ibadah lain seperti puasa, yang sifatnya individu,’’ katanya.
Karena dinilai sebagai ibadah sosial, maka kecenderungan orang Indonesia adalah berangkat umrah rame-rame. Kondisi ini cukup menyulitkan jika dilakukan dengan umrah mandiri atau backpacker. Pasalnya mengatur perjalanan banyak orang tentu butuh keahlian sendiri.
Kekhasan lainnya dari ibadah umrah di Indonesia adalah adanya aspek primordial atau ketokohan. Menurut dia banyak jemaah umrah yang fanatik atau cocok dengan sosok kiai atau ulama tertentu. Sehingga mereka harus mengikuti kegiatan umrah bersama sosok tersebut. Kondisi ini juga sulit diwujudkan ketika melakoni umrah secara mandiri atau backpacker.
Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia Musyawarah Nasional ke-1 Asphirasi Nur Hayat mengatakan, mereka ikut meramaikan organisasi PPIU yang sudah ada saat ini. Salah satu tujuan mereka berdiri adalah, untuk mewadahi dan memberikan pembinaan terhadap PPIU. ’’Khususnya soal semakin gencarnya digitalisasi pada proses penyelenggaraan umrah oleh Arab Saudi,’’ katanya.
"tren" - Google Berita
August 16, 2023 at 07:10AM
https://ift.tt/I4RGWlV
Lagi Tren Umrah Backpacker, Begini Respons Asphirasi - Jawa Pos - JawaPos
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/bgGX9lU
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lagi Tren Umrah Backpacker, Begini Respons Asphirasi - Jawa Pos - JawaPos"
Posting Komentar