JAKARTA, KOMPAS — Pergerakan wisatawan kini tidak melulu mendominasi daerah tujuan wisata di Pulau Jawa. Kemudahan akses infrastruktur memunculkan tren perjalanan yang semakin berkembang ke kota-kota di luar Jawa.
”Kalau dulu orang bepergian selalu menjadikan kota-kota di Jawa sebagai daerah tujuan wisata yang dominan, sekarang bergerak dari Jawa ke Sumatera. Pergerakan seperti ini terlihat semakin gencar. Akses infrastruktur ke sana (Sumatera), terutama karena adanya jalan tol ke Lampung dan Palembang, semakin bagus,” ujar CEO RajaMICE Panca R Sarugu, Selasa (29/8/2023), di Jakarta. RajaMICE merupakan perusahaan penyelenggara acara profesional.
Pembangunan infrastruktur jalan tol yang semakin bagus membuat orang punya kemudahan pilihan untuk bepergian dengan jalan darat. Distribusi pergerakan wisatawan pun semakin merata. Panca menyebutkan, saat ini makin marak pula perjalanan darat wisatawan dari Jawa ke Bali.
”Harga tiket pesawat terbang yang sampai sekarang cukup dinamis, khususnya saat high season, masih jadi isu bagi wisatawan. Akan tetapi, hal itu tidak menghentikan orang untuk tetap bepergian. Kuantitas dan kualitas infrastruktur akses perjalanan lainnya juga semakin bagus dan itu terlihat dari tren berkembangnya bepergian naik bus, kereta api, dan kendaraan pribadi,” kata Panca.
Pembangunan infrastruktur jalan tol yang semakin bagus membuat orang punya kemudahan pilihan untuk bepergian dengan jalan darat.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), pada semester I-2023, jumlah perjalanan wisatawan Nusantara (wisnus) mencapai 433,57 juta perjalanan. Pencapaian ini naik 12,57 persen dibandingkan dengan semester I-2022 dan 23,83 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19, yakni pada semester I-2019.
Berdasarkan data BPS pula, pada semester I-2023, sekitar 74,33 persen dari total perjalanan wisnus masih dilakukan di Pulau Jawa. Kota-kota di Jawa yang masih populer jadi tujuan perjalanan wisnus yaitu Surabaya, Malang, Bandung, Bogor, Semarang, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Kabupaten Tangerang, dan Yogyakarta.
Selama Januari–Juni 2023, jumlah penumpang pesawat terbang domestik sebanyak 30,4 juta orang dan jumlah penumpang penerbangan internasional sebanyak 7,1 juta orang, masing-masing naik sebesar 23,37 persen dan 311,56 persen dibandingkan dengan kondisi pada periode yang sama tahun 2022.
Sementara itu, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang berangkat pada Juni 2023 tercatat 1,7 juta orang atau naik 1,71 persen ketimbang Mei 2023. Selama Januari–Juni 2023, jumlah penumpang jenis angkutan ini mencapai 9,6 juta orang atau naik 12,57 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Adapun selama Januari–Juni 2023, jumlah penumpang kereta api mencapai 174,2 juta orang. Jumlah ini naik 48,68 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Panca berpendapat, kian semaraknya acara pertemuan, insentif, dan pameran (MICE) pada tahun 2023 juga mendorong mobilisasi wisatawan. Apalagi, lokasi menuju MICE tersebut didukung akses infrastruktur yang semakin layak dan mudah. ”Bepergian akhir pekan (weekend travelling) sedang jadi tren. Misalnya, acara maraton atau festival musik di suatu daerah mampu menarik orang dari luar kota untuk datang,” ujarnya.
Kemenparekraf terus bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan supaya terjadi penambahan jumlah penerbangan dan tingkat ketersediaan kursi di setiap maskapai.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga S Uno, mengatakan, terkait aksesibilitas wisatawan yang berkaitan dengan penerbangan, Kemenparekraf terus bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan supaya terjadi penambahan jumlah penerbangan dan tingkat ketersediaan kursi di setiap maskapai. Jika penambahan ini tercipta, harapannya harga tiket pesawat bisa tidak setinggi yang sekarang masih terjadi.
Baca juga: Tren Pariwisata Terus Berubah Seiring Pandemi
Calon penumpang mengantre untuk mendapatkan pengesahan dokumen perizinan naik pesawat untuk penerbangan domestik terbatas dan bersyarat di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (15/5/2020).
Terkait bentuk aksesibilitas lainnya, Sandiaga mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat supaya terjadi pembangunan jalan raya ke destinasi pariwisata.
”Sudah ada alokasi anggaran Rp 2,4 triliun untuk membangun infrastruktur di destinasi pariwisata,” ucapnya, dalam konferensi pers mingguan Kemenparekraf/Baparekraf, Senin (28/8/2023), di Jakarta.
Sandiaga juga menyebutkan terdapat dana alokasi khusus (DAK) fisik bidang pariwisata. DAK ini bisa dipakai daerah untuk membantu pembiayaan infrastruktur fisik ataupun fasilitas yang dibutuhkan di suatu destinasi pariwisata, seperti creative hub.
”Masih ada sisa jatah hari cuti bersama dan libur Natal-Tahun Baru yang bisa dipakai untuk meningkatkan perjalanan wisata domestik. Selain fasilitas dan infrastruktur akses fisik di destinasi yang perlu terus dibangun, kami mengimbau agar daerah terus menciptakan event berkualitas yang mampu menarik wisatawan,” katanya.
"tren" - Google Berita
August 29, 2023 at 08:32PM
https://ift.tt/LMHAhyV
Tren Perjalanan Wisatawan ke Luar Jawa Semakin Berkembang - kompas.id
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/1Zbs0AY
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tren Perjalanan Wisatawan ke Luar Jawa Semakin Berkembang - kompas.id"
Posting Komentar