Search

Patahkan Tren Pelemahan, Rupiah Tancap Gas Menguat 0,26% - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditengah rilisnya sejumlah data ekonomi AS dan Inggris kemarin serta beberapa data ejonomi lain yang masih ditunggu pasar.

Dilansir dari Refinitiv, Rupiah menguat 0,26% terhadap dolar AS ke level Rp 15.140/US$1. Penguatan ini mematahkan tren pelemahan yang terjadi tiga hari beruntun sejak 1 Agustus 2023.

Faktor eksternal yang telah diumumkan kemarin serta rilis data AS yang masih ditunggu pasar malam ini menjadi faktor penggerak Rupiah hari ini.

Departemen Tenaga Kerja AS telah melaporkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran sedikit meningkat pada pekan lalu.

Data klaim pengangguran untuk periode pekan yang berakhir 30 Juli mencapai 227.000, naik sebesar 6.000 dari pekan sebelumnya yang sebesar 221.000 klaim. Hasil ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar.

Sedangkan dari benua biru, Bank Sentral Inggris (BoE) telah mengumumkan bahwa suku bunga mengalami kenaikan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25% pada Agustus 2023. Kenaikan suku bunga BoE ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar. Dengan ini, maka suku bunga BoE saat ini merupakan yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir.

BoE juga memberikan peringatan baru bahwa biaya pinjaman akan tetap tinggi dalam waktu yang cukup lama. Hal ini berbeda dengan Bank Sentral AS (The Fed) ataupun Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB), yang keduanya juga baru saja meningkatkan suku bunga 25 bps.

Komite Kebijakan Moneter BoE tidak memberikan petunjuk bahwa kenaikan suku bunga akan segera berakhir. BoE masih terus berjuang menghadapi inflasi yang tinggi.

Selain itu, pasar juga masih menunggu rilisnya data AS pada malam ini yakni data tingkat pengangguran dan laporan pekerjaan periode Juli.

Ketidakpastian global ini masih terus terjadi dan tentunya membuat volatilitas pasar semakin membesar, khususnya setelah lembaga pemeringkat Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang AS dari AAA menjadi AA+.

Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan optimis jika ketidakpastian ini hanya sementara sebab secara fundamental ekonomi Indonesia masih sangat kuat sehingga menarik bagi investor.

Indikator ekonomi RI sangat baik sehingga bisa menjadi 'senjata' kuat untuk melawan gejolak eksternal. Di antaranya adalah inflasi yang terus melandai, pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat, dan outlook defisit APBN 2023 yang lebih rendah yakni 2,28% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

'Senjata' ini diharapkan bisa kembali menarik investor saat kepanikan mereka reda. Alhasil, inflow akan datang kembali ke tanah air yang membuat rupiah bergairah lagi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Jika RI "Jauhi" Dolar AS, Rupiah Hingga Pasar Saham Aman?


(rev/rev)

Adblock test (Why?)



"tren" - Google Berita
August 04, 2023 at 09:11AM
https://ift.tt/8gj2en4

Patahkan Tren Pelemahan, Rupiah Tancap Gas Menguat 0,26% - CNBC Indonesia
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/1MR6OCL
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Patahkan Tren Pelemahan, Rupiah Tancap Gas Menguat 0,26% - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.