Search

Cerita Kolektor Ontel Kuno di Tengah Tren Bersepeda - Jawa Pos

Tren bersepeda turut mendongkrak penjualan sepeda ontel. Tak hanya mountain bike yang diburu, sepeda ontel kuno ikut dicari kolektor. Harganya mencapai puluhan juta. Seperti apa?

PEMINAT sepeda ontel kuno tak hanya dari kalangan tua, tapi juga remaja milenial. Apalagi mulai banyak komunitas sepeda ontel kuno yang meramaikan tren bersepeda beberapa waktu terakhir. Fenomena ini tentunya membawa berkah bagi kolektor yang juga berbisnis sepeda ini.

Salah seorang kolektor sepeda ontel kuno Hartono, 41 mengaku memiliki puluhan koleksi sepeda ontel kuno berbagai jenis. Mulai dari Humber, Simplex, Batavus, Gazelle, Hercules. Nilai jualnya bisa mencapai Rp 25 jutaan. Harga yang fantastis untuk sebuah benda kuno, kusam dan berkarat. Sepeda ontel kuno yang paling murah bisa didapatkan dengan harga Rp 1 juta hingga Rp 10 juta.

”Sepeda ontel kuno di sini yang paling mahal merek Humber, harganya Rp 25 juta. Karena barangnya asli,” beber warga Dusun Tembus, Desa Pinggir, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali itu.

Humber tersebut, lanjut Hartono, diproduksi pada 1930. Barangnya sulit dicari dan mulai langka. Menurutnya, barang antik akan terlihat berharga apabila mengetahui seberapa tuanya barang tersebut. Apabila diubah-ubah, maka harganya akan menurun. Untuk itu keaslian sepeda ontel kuno harus dijaga. Walaupun nampak kusam, jelek, dan tua, malah semakin meroket harganya.

”Keasliannya harus dijaga, kalau tidak dijaga maka barang tersebut bukan barang antik lagi,” ujarnya.

Hartono mengungkapkan, harga sepeda ontel kuno meroket sekitar 7 tahun terakhir. Apalagi sejak bersepeda mulai ngetren selama pandemi Covid-19 ini. Kini semakin banyak kolektor maupun pehobi sepeda ontel yang mendatanginya. Tak sedikit yang langsung ke rumahnya maupun ke kiosnya, bahkan memasarkan secara online.

Penggemarnya dari berbagai kalangan. Mulai dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Polisi, TNI, mahasiswa, dosen, rektor, hingga wiraswasta.

”Selagi bersepeda itu ramah lingkungan, membuat badan kita menjadi sehat. Juga sepeda ontel kuno dapat mewakili fashion kita,” beber Eko, 25 warga Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede yang juga hobi bersepeda ontel kuno. (mg2/adi)

Let's block ads! (Why?)



"tren" - Google Berita
August 16, 2020 at 08:40AM
https://ift.tt/2Eakdkh

Cerita Kolektor Ontel Kuno di Tengah Tren Bersepeda - Jawa Pos
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cerita Kolektor Ontel Kuno di Tengah Tren Bersepeda - Jawa Pos"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.