TAHUN politik sudah tiba. Musim puja-puji dan caci maki sudah datang. Memusuhi teman dan mendekati musuh sedang menjadi fenomena. Promosi diri di mana-mana, kampanye politik menjamur tak kenal waktu. Bagaimana kita menghadapi zaman yang seperti ini? Bagaimana kita menempatkan diri?
Orang dulu berkata: "Siapapun yang engkau angkat-angkat atau puji-puji melampaui kadar atau kualitas aslinya, maka suatu saat pasti dia akan merendahkan dirimu sampai pada batas di bawah kadarmu atau nilaimu sendiri yang sesungguhnya."
Ungkapan itu layak untuk direnungkan oleh kita semua terutama oleh insan media yang memiliki "kuasa" mengangkat dan menurunkan derajat seseorang di saat kalimat pencitraan menjadi syarat utama menjadi tokoh dan pimpinan. Jujur dan apa adanya adalah pilihan yang tepat.
Bagi kita yang beriman, jangan lupa untuk menghubungi Allah, bertanya kepadaNya manakah dan siapakah yang terbaik untuk menjadi pilihan. Jangan tertipu dengan pencitraan dan penampilan. Lihatlah hatinya dan pola pikirnya. Istisyarah dan istikharah perlulah dilakukan, agar tak bingung dan tak bimbang dan tak ragu.
Ada beberapa WA, inbox dan sms bertanya kepada saya tentang siapa yang akan saya pilih dalam Pilgub kali ini dan Pilpres yang akan datang. Maunya saya jawab, namun MC ternyata memanggil saya untuk naik panggung. Saya ceramah dulu ya. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Kampanye, Promosi dan Kejujuran : http://ift.tt/2Hsb6IfBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Kampanye, Promosi dan Kejujuran"
Posting Komentar