BAGI saya, lumrah saja seseorang dalam pemilihan apapun akan memilih orang yang dirasa lebih dekat dan lebih kenal, terlebih lagi jika yang dipilih itu adalah yang pernah memberikan "manfaat" bagi dirinya.
Manfaat yang dimaksud itu bisa bernama sapaan, bantuan atau sumbangan dalam berbagai bentuknya. Untuk menciptakan kelumrahan seperti inilah maka para calon kerap menjadi sosial dan dermawan sekali menjelang pesta politik itu digelar.
Adalah juga lumrah jika seseorang tidak memilih calon tertentu karena memang tidak kenal dan tidak akrab dengan dirinya. Terlebih lagi jika si calon itu pernah mengecewakan dan menyakitinya dalam bentuk apapun. Karena itulah maka biasanya para calon membuat banyak iklan tentang dirinya lengkap dengan prestasi-prestasinya agar kesan mengecewakan dan menyakiti itu hilang.
Yang tidak lumrah adalah memuja orang yang telah mengecewakan dan memenderitakan serta mencela orang yang tak pernah dikenal dan tak pernah menyakiti serta mengecewakan. Sepertinya, ini adalah bagian dari gejala penyakit mental.
Agar tidak salah ucap dan tak salah sikap, jernihkan hati untuk berpikir logis atas dasar kemaslahatan umum. Jangan hanya berpikir keuntungan pribadi, pikirkan keuntungan umat. Jangan hanya pikir nasib diri, pikirkan nasib rakyat. Bacalah riwayat hidup dan cacatan harian para calon, kelebihan dan kekurangannya dengan obyektif, istikharahlah, kemudian putuskan.
Benar, bahwa seringkali tampilan luar adalah cerminan dari isi hati, namun itu tidak selaku. Ketika pencitraan sudah menjadi isu fenomenal, ketika photoshop dan photoeditor telah menggejala menipu banyak orang karena wajah pajangan berbeda dengan wajah asli, maka kejernihan hati untuk lebih berhati-hati menjadi penting. Jangan tertipu dengan foto pajangan, lihat specs nya. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Kelumrahan Politik dan Kejernihan Hati : https://ift.tt/2E59Jx3Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Kelumrahan Politik dan Kejernihan Hati"
Posting Komentar