PERTANYAAN seperti itu kerap kita dengar dari orang berduit, sebutan lebih keren dari pada istilah beruang. Pertanyaan yang juga sering kita dengar adalah "mengapa saya tak sukses-sukses dalam berusaha?" Pertanyaan tersebut saya bahas dalam kuliah subuh di Masjid Nurul Jannah Perumahan Pepelegi.
Singkat cerita, saya sarankan agar secara serius melakukan diagnosa secara menyeluruh sebagaimana kita melakukan check up total kesehatan jika terasa ada yang tak beres dengan tubuh kita. Tiga hal utama yang harus kita lakukan untuk usaha atau pekerjaan kita yang terasa ada yang tak beres itu.
Pertama adalah adakan chek dan recheck. Lihat dulu niat usaha, kerja atau bisnis kita. Keberkahan kerja seringkali berkaitan dengan niat dan doa di awal kita bekerja. Begitulah Islam mengajarkan kerja yang barakah. Lalu, chek pula modal awal kita bekerja, sudah jelas halal dan baikkah.
Langkah kedua adalah perhatikan legalitas usaha itu. Bagaimanah hukum usaha itu dalam perspektif Islam? Sudah benarkah syarat rukunnya? Sesuatu yang tak benar menurut syariat tak bisa diharap melahirkan keberkahan. Yang muncul adalah kegelisahan dan penyesalan. Belajarlah fikih bisnis Islam, terlebih dalam masalah transaksi modern yang tak terjadi di masa Nabi dulu.
Yang ketiga adalah perhatikan etika kerja atau etika usaha kita. Apakah usaha itu hanya dilakukan atas dasar untung rugi? Ataukah atas dasar berguna atau tidak atau baik atau buruk? Pertanyaan ini sungguh akan mengantarkan kita pada pertanyaan apakah kita berbisnis hanya memakaibakal, ataukah juga atas dasar hati?
Bahasannya panjang. Kita sambung di pengajian darat. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Sepertinya Aku Sukses Tapi Mengapa tak Bahagia? : http://ini.la/2391505Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Sepertinya Aku Sukses Tapi Mengapa tak Bahagia?"
Posting Komentar