INILAHCOM, Jakarta - Dikabarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memberikan dukungan terhadap kasus hukum yang tengah menjerat Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto di KPK.
Pengamat Politik Igor Dirgantara menilai, lahkah Presiden Jokowi tepat. Sebab, apabila Jokowi cawe-cawe atau memberikan dukungan kepada Novanto malah akan membebaninya.
"Jadi siapapun atau lingkaran istana membackup Setya Novanto itu akan membebani," kata Igor pada INILAHCOM, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Terlebih, tidak lama lagi tepatnya pada tahun 2019 akan dilakukan perhelatan pemilihan presiden kembali. Untuk itu, Presiden Jokowi harus hati-hati dalam mengambil sikap politik.
"Tidak mau mendukung Setya Novanto itu langkah politik yang baik menurut saya. Karena tahun depan kan sudah tahun politik," ujar dia.
Menurut dia, bila Jokowi membekingi masalah hukum Novanto akan merugikan elektabilitasnya. Tingkat kepercayaan masyarakat akan menurun bila Jokowi melakukan hal itu.
Diketahui, Novanto resmi dijadikan tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP oleh KPK pada Senin 17 Juli 2017 pekan lalu. Dia dijadikan tersangka setelah KPK punya dua alat bukti dugaan keterlibatannya dalam kasus yang merugikan uang negara Rp 2,3 triliun.
Novanto disangka melanggar Pasal 3 atau Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. [ind]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Langkah Jokowi untuk Novanto Dinilai Tepat : http://ini.la/2393229Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Langkah Jokowi untuk Novanto Dinilai Tepat"
Posting Komentar