INILAHCOM, Jakarta - Direktur Eksekutif POINT Indonesia, Karel Susetyo mengatakan Partai Golkar yang diketuai oleh Setya Novanto jangan sampai nasibnya sama dengan Partai Demokrat ketika Ketua Umum Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK.
Menurut dia, mendekati agenda politik nasional yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak tahun 2018 dan pemilu pada 2019 yakni pemilu legislatif serta pemilu presiden, partai berlambang pohon beringin harus keluar dari kasus yang menjerat Novanto.
"Kalau mereka berhasil keluar dari 'Krisis Papa Novanto', ini tentunya bisa survive di Pilkada 2018 dan Pileg 2019," kata Karel kepada INILAHCOM, Selasa (18/7/2017).
Namun, kata Karel, apabila Golkar tetap mempertahankan Novanto sebagai ketua umum, tentu image partai tersebut bisa tergerus dimata publik seperti halnya yang dialami Partai Demokrat ketika Anas Urbaningrum ditetapkan tersangka kasus korupsi oleh KPK terkait kasus korupsi proyek Wisma Atlet Hambalang.
"Lihat saja Demokrat tatkala ketumnya Anas bermasalah, perolehan suara di Pilkada 2013 dan Pileg 2014 suaranya terjun bebas," jelas dia.
Untuk diketahui, Ketua KPK Agus Rahardjo menyampaikan penetapan status Ketua DPR Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP. Karena, Novanto diduga menguntungkan diri sendiri ketika menjadi anggota DPR Periode 2009-2014.
Novanto disangkakan dengan Pasal 2 dan Pasal 3 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Novanto melalui pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong diduga mengkondisikan pemenang pengadaan barang dan jasa e-KTP. Novanto sebagai tersangka keempat dalam kasus korupsi yang merugikan uang negara senilai Rp2,3 triliun.[ris]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Golkar akan Senasib Seperti Demokrat? : http://ini.la/2391920Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Golkar akan Senasib Seperti Demokrat?"
Posting Komentar