Terlepas blunder yang dilakukan oleh David De Gea dan Harry Maguire, Manchester United sejatinya masih menjalani tren performa yang bagus.
Hasil imbang lawan Tottenham itu tidak membuat MU meraih tiga poin berharga guna pertarungan memperebutkan tiket Liga Champions. Namun setidaknya catatan hasil imbang itu membuat MU masih tak terkalahkan dalam 12 laga terakhir di seluruh kompetisi.
Menurut catatan Opta, MU menorehkan delapan kemenangan dan empat hasil imbang dalam kurun waktu tersebut. Tak hanya itu, MU juga mencatat 30 gol dan hanya kebobolan tiga gol dalam periode tersebut.
Lini belakang MU sendiri memang kembali mendapat sorotan dalam proses gol Steven Bergwijn di menit ke-27.
Bergwijn bisa mencetak gol dalam situasi yang awalnya tidak berbahaya. Menerima bola liar di lapangan pertahanan MU, Bergwijn bisa melewati Maguire dengan sangat mudah.
 Steven Bergwijn mencetak gol ke gawang Manchester United. (AP/Shaun Botterill) |
Maguire benar-benar menunjukkan kelemahan dalam pembacaan gerak dalam situasi satu lawan satu. Covering yang datang menutup laju Bergwijn pun tidak terlihat. Victor Lindelof telah bergerak menyusul lari Bergwijn.
Alhasil, lini belakang MU tidak bisa menghentikan pergerakan Bergwijn. Bahkan untuk sekadar melakukan pelanggaran pada Bergwijn lini belakang MU pun sudah kalah langkah dan tak mampu melakukannya.
Dalam situasi penuh kejutan ini, David de Gea yang selama ini jadi pelindung MU malah justru melakukan kesalahan. Tendangan yang tepat mengarah padanya gagal dibendung dengan sempurna. Bola tetap melaju ke gawang dan menjadi gol untuk Tottenham.
Satu kesalahan De Gea kemudian menutup aksi gemilang yang ia lakukannya saat melakukan penyelamatan beberapa menit setelahnya.
Bek Tambahan dan De Gea-Henderson
Menilik penampilan di laga lawan Tottenham, MU jelas masih membutuhkan bek tambahan. Rumor Kalidou Koulibaly harus direspons dengan cepat oleh Manchester United.
Maguire punya beban terlalu besar di lini belakang MU. Ia sudah harus jadi kapten di usianya yang masih seumur jagung sebagai pemain MU. Belum lagi permasalahan cedera yang sering membekap Lindelof atau Eric Bailly.
Koulibaly bisa jadi pilihan ideal bagi MU karena Koulibaly telah menampilkan performa impresif, termasuk ketika meredam lini depan Juventus pada final Coppa Italia.
 Kalidou Koulibaly jadi salah satu pemain incaran MU. (AP Photo/Gregorio Borgia) |
Masalah lain yang perlu diputuskan oleh Ole Gunnar Solskjaer adalah Dean Henderson. Henderson tampil gemilang bersama Sheffield United.
Dengan usia menginjak 23 tahun, Henderson disebut sudah layak untuk dipanggil pulang ke Old Trafford. Terlebih De Gea tahun ini bakal berusia 30 tahun.
Bila MU memutuskan memanggil pulang Henderson, pertarungan di bawah mistar MU musim depan akan berlangsung panas. De Gea kemungkinan besar tidak bakal langsung meminta pindah lantaran nilai jualnya juga sudah menurun drastis dibandingkan saat ia nyaris bergabung dengan MU.
Persaingan ketat di bawah mistar bisa memicu tiap pemain mengeluarkan performa terbaik dalam diri mereka.
(ptr/sry)"tren" - Google Berita
June 20, 2020 at 08:20PM
https://ift.tt/37MLlRt
Blunder De Gea-Maguire Setitik, Rusak Tren Performa Apik MU - CNN Indonesia
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Blunder De Gea-Maguire Setitik, Rusak Tren Performa Apik MU - CNN Indonesia"
Posting Komentar