Search

Cek Khodam Jadi Tren, Psikolog Sanata Dharma Jogja Ungkap Bahayanya - detikJogja

Jogja -

Cek khodam belakangan ini menjadi fenomena di media sosial, terutama TikTok. Psikolog menyebut tren ini bisa menjadi bahaya jika dianggap terlalu serius.

Menurut Dosen Prodi Sarjana Psikologi Universitas Sanata Dharma (USD) Albertus Harimurti tren cek khodam dianggap sebagai bentuk viralitas dalam kehidupan sehari-hari.

"Fenomena 'cek khodam' ini juga sekadar bentuk viralitas yang kita temui sehari-hari. Bahwa suatu fenomena menarik, tetapi tidak layak dikenang," ujar Albertus saat dihubungi detikJogja, Senin (24/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, tidak masalah seseorang melakukan 'cek khodam', tetapi jangan lupa bahwa 'cek khodam' ini tidak menjanjikan banyak hal, kecuali kesenangan dan pemahaman yang sifatnya sesaat," sambungnya.

Albertus menambahkan, cek khodam sama halnya dengan ramalan tarot atau zodiak yang sempat jadi fenomena beberapa waktu lalu. Tren cek khodam juga akan meredup seiring berjalannya waktu.

ADVERTISEMENT

"Fenomena ini mirip seperti ramalan zodiak atau tarot, para ahli menyebutnya efek Barnum. Intinya, orang butuh petunjuk dan jawaban atas masalah hidupnya. Sayangnya, 'cek khodam' saja tidak cukup untuk memahami dinamika diri dan kesejarahan seseorang, makanya orang tetap datang ke psikolog, dokter, tokoh agama, atau bahkan teman-temannya," ulasnya.

Tak hanya itu, menurut Albertus, cek khodam ternyata juga bisa berbahaya jika dijadikan patokan hidup seseorang.

"Apabila cek khodam ini dimaknai sebagai kebenaran tunggal yang kemudian menentukan kedirian seseorang, maka bisa dikatakan berbahaya. Sebab kemudian orang tersebut dikuasai hanya oleh salah satu versi kebenaran, yakni dirinya ditentukan oleh khodamnya. Padahal, dalam sejarah perkembangan manusia, kita belajar untuk mengembangkan kapasitas dalam melakukan pertimbangan," katanya.

Dia menambahkan, cek khodam ini seharusnya dimaknai untuk asyik-asyikan saja dan tidak perlu dianggap berlebihan

"Artinya, kita dimungkinkan untuk menunda suatu kebenaran tunggal terhadap sesuatu. Ada banyak cara dan alternatif seseorang dalam memahami dunia dan diri. Justru dengan membayangkan alternatif dan imajinasi yang beragam, hidup kita menjadi lebih asyik dan bermakna," pungkas Albertus.


(ahr/apl)

Adblock test (Why?)



"tren" - Google Berita
June 24, 2024 at 09:53PM
https://ift.tt/0B3F489

Cek Khodam Jadi Tren, Psikolog Sanata Dharma Jogja Ungkap Bahayanya - detikJogja
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/IkcxLPt
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cek Khodam Jadi Tren, Psikolog Sanata Dharma Jogja Ungkap Bahayanya - detikJogja"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.