Jakarta, CNBC Indonesia - Tren suku bunga tinggi bank sentral di berbagai dunia akan berlangsung dalam jangka waktu lama. Lembaga pemeringkat internasional Moody's memperkirakan tren suku bunga tinggi akan berlangsung hingga 2026.
"Tingkat suku bunga secara global, termasuk di pasar negara berkembang (emerging markets) akan tetap tinggi hingga 2025-2026," kata Senior Vice President Moody's Ratings, Eugene Tarzimanov dalam program Power Lunch CNBC Indonesia dikutip Senin (13/5/2024).
Panjangnya tren kebijakan suku bunga acuan bank sentral dunia itu menurut Moody's di dasari atas tren suku bunga acuan bank sentral AS, the Federal Reserve atau The Fed yang masih akan higher for longer.
Arah kebijakan suku bunga Fed Fund Rate itu karena masih kuatnya laju perekonomian AS ditandai dengan inflasi yang masih tinggi di atas target The Fed sebesar 2%.
Sebagaimana diketahui The Fed kembali menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% untuk keenam kalinya secara beruntun pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (2/5/2024).
Inflasi AS menanjak ke 3,5% (year on year/yoy) pada Maret 2024, dari 3,2% (yoy) pada Februari 2024. Inflasi AS juga diprediksi akan sulit turun drastis karena ekonomi mereka yang masih kencang dan ada pemilihan umum pada November mendatang.
Imbas dari arah kebijakan suku bunga The Fed itu ialah aliran modal asing masih akan terus lari ke AS membuat nilai tukar dolar akan terus menguat. Akibatnya, bank sentral negara-negara lain termasuk Bank Indonesia harus mempertahankan suku bunga acuannya tetap tinggi untuk menjaga daya tarik aliran modal dan mendukung stabilitas kurs rupiah.
"Karena masih akan adanya penundaan dalam normalisasi kebijakan moneter di AS, menurut saya hal ini akan berdampak pada banyak emerging markets, termasuk Indonesia," ucap Eugene.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga telah memperkirakan Federal Reserve hanya akan menurunkan suku bunga sebanyak satu kali pada tahun ini, yakni pada bulan Desember.
"Sebelumnya Fed Fund Rate akan turun di semester 2 sebanyak 4 kali, lalu 3 kali sebulan. Sebelum kita RDG kemarin 2 kali seperti itu kemarin waktu RDG terakhir paling banter hanya sekali tahu bahkan tidak turun," kata Perry, Rabu (8/5/2024).
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Bos BI Optimistis Ekonomi RI Tokcer di 2024
(haa/haa)
"tren" - Google Berita
May 13, 2024 at 04:25PM
https://ift.tt/vOIVNYt
Ngeri! Moody's Ramal Tren Suku Bunga Tinggi Bertahan Hingga 2026 - CNBC Indonesia
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/OI1nru8
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ngeri! Moody's Ramal Tren Suku Bunga Tinggi Bertahan Hingga 2026 - CNBC Indonesia"
Posting Komentar