Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan semakin mengering mulai pekan ini di tengah tren cuaca panas terik yang terjadi. Simak penjelasannya.
BMKG, dalam unggahan di akun Instagram resminya, menyampaikan informasi Prakiraan Hujan Wilayah Jabodetabek periode 6-11 Mei 2024. Selama periode tersebut, BMKG menyebut secara umum wilayah Jakarta dan sekitarnya cenderung berawan dan intensitas hujan mulai berkurang.
Namun demikian, BMKG memprediksi hujan masih akan mengguyur sejumlah wilayah dengan intensitas ringan hingga sedang.
Sebelumnya, BMKG juga memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia, sebanyak 63,66 persen Zona Musim atau ZOM akan masuk periode musim kemarau pada Mei hingga Agustus 2024.
"Memasuki periode Mei, sebagian wilayah Indonesia mulai mengalami awal kemarau dan sebagian wilayah lainnya masih mengalami periode peralihan musim atau pancaroba, sehingga potensi fenomena suhu panas dan kondisi cerah di siang hari masih mendominasi cuaca secara umum di awal Mei 2024," kata Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, dalam keterangan resminya, Jumat (3/5).
Meski begitu, Guswanto memastikan suhu panas di Indonesia tidak terkait dengan fenomena gelombang panas yang terjadi di sebagian wilayah Asia. Menurutnya fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan merupakan fenomena bersiklus terjadi setiap tahun sebagai akibat gerak semu Matahari dan kondisi cuaca cerah pada siang hari.
Guswanto juga menjelaskan istilah gelombang panas menurut World Meteorogical Organization (WMO) merupakan fenomena kondisi suhu udara panas yang berkepanjangan selama lima hari atau lebih secara berturut-turut, dengan suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat Celsius atau lebih.
Fenomena gelombang panas ini umumnya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa, Amerika, dan sebagian wilayah Asia.
Secara meteorologis, hal tersebut dapat terjadi karena udara panas yang terperangkap di suatu wilayah dekat permukaan akibat anomali dinamika atmosfer, sehingga aliran udara tidak bergerak dalam skala yang luas, misalnya pada sistem tekanan tinggi skala luas dalam periode cukup lama.
Kondisi atmosfer tersebut sulit terjadi di wilayah Indonesia yang berada di wilayah ekuator.
Berdasarkan data BMKG, kondisi suhu panas di wilayah Indonesia dengan nilai di atas 36 derajat Celsisus tercatat pada beberapa wilayah seperti di Deli Serdang, Sumatera Utara (37,1 derajat Celsius); Medan Sumatera Utara (36 derajat Celsius); Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (36,6 derajat Celsius); Sidoarjo, Jawa Timur (36,6 derajat Celsius); dan Bengkulu sebesar 36,6 derajat Celsius.
Berikut prakiraan cuaca Jabodetabek sepekan ke depan:
6 Mei pukul 07.00 WIB - 7 Mei pukul 07.00 WIB
Secara umum cerah berawan, namun Depok, Tangerang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, Jakarta Barat berpotensi hujan ringan, namun Bogor berpotensi hujan sedang.
7 Mei pukul 07.00 WIB - 8 Mei pukul 07.00 WIB
Secara umum berawan, namun Bogor, Tangerang berpotensi hujan ringan.
8 Mei pukul 07.00 WIB - 9 Mei pukul 07.00 WIB
Secara umum berawan, namun Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, berpotensi hujan ringan.
9 Mei pukul 07.00 WIB - 10 Mei pukul 07.00 WIB
Secara umum berawan.
10 Mei pukul 07.00 WIB - 11 Mei pukul 07.00 WIB
Secara umum berawan, namun Bogor, Depok, Tangerang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara berpotensi hujan ringan.
11 Mei pukul 07.00 WIB - 12 Mei pukul 07.00 WIB
Secara umum cerah berawan, namun Bogor berpotensi hujan ringan.
(tim/dmi)"tren" - Google Berita
May 06, 2024 at 06:44AM
https://ift.tt/vidL6jq
Jabodetabek Makin Mengering Minggu Ini Saat Tren Cuaca Panas Terik - CNN Indonesia
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/6Dm38QF
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jabodetabek Makin Mengering Minggu Ini Saat Tren Cuaca Panas Terik - CNN Indonesia"
Posting Komentar