INLAHCOM, Houston - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar menjelaskan reformasi perizinan migas Indonesia dan penawaran skema investasi Gross Split mendapat perhatian dari para pemain migas dunia.
Hal tersebut saat bertemu dengan Chief Operating Officer (COO) British Petroleum (BP) North Amerika, Murphy Oil, Global Energy dan saat menjadi pembicara tunggal dalam acara CERAWeek. Arcandra menyampaikan tentang 26 Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang baru saja dilelang pertengahan bulan Februari 2018 lalu.
Arcandra bertemu Chief Operating Officer (COO) British Petroleum (BP) North Amerika, William Lin. BP dengan advanced technology-nya, tertarik melihat potensial WK di Indonesia. Pada kesempatan ini, BP juga menunjukan value creation dari investasi mereka yang sebesar 1 Triliun untuk Pengembangan digital technology, high performance computing center, yang mendukung pengembangan bisnis BP.
"CEO Murphy juga akan mereview kembali portofolio investasi mereka, termasuk penawaran 26 wilayah kerja yang baru di buka di Indonesia. Ini adalah langkah positif mengingat Murphy telah keluar dari investasi di Indonesia pada 2015 lalu," ungkap Arcandra, di Houston, Jumat (9/3/2018) seperti mengutip dari laman resmi Kementerian ESDM.
Dalam setiap kunjungan ke perusahaan minyak global ini, Arcandra juga selalu menjelaskan tiga prinsip utama dari skema gross split yaitu kepastian, efisien dan sederhana. Dengan gross split investor akan memperoleh kepastian karena pembaguan split dilakukan secara transparan dan terukur. Parameter jelas yaitu ditentukan berdasarkan karakteristik lapangan serta kompleksitas pengembangan dan produksi.
"Setelah mendengarkan paparan dan diskusi secara mendalam dengan kita, para eksekutif minyak global ini menyambut aturan baru ini secara positif. Mereka juga akan mereview kembali rencana investasinya di Indonesia," jelas Arcandra.
Skema gross split juga menciptakan efisiensi baik kepada pemerintah maupun investor. Karena biaya pengembangan blok menjadi tanggungjawab investor, maka investor harus mampu mengelola pembiayaan secara mandiri agar investasinya mendapatkan hasil optimal. Pemerintah juga tidak perlu mengeluarkan dana dari APBN untuk membiayai produksi migas.
"Gross split menciptakan kesederhanaan dari aspek persetujuan penganggaran, pengadaan, serta akuntabilitas. Pemerintah juga tidak perlu membuang banyak tenaga untuk melakukan pengawasan anggaran," ujar Arcandra.
Kementerian ESDM telah menyederhanakan/mencabut 186 regulasi/perizinan, dimana terkait migas, 33 regulasi telah dicabut dan perizinan yang dicabut adalah sebanyak 23 buah. Reformasi perizinan ini tidak lain untuk menumbuhkan iklim yang ramah bagi pebisnis dan investor.
Kunjungan wamen ESDM ke sejumlah perusahaan minyak di AS ini merupakan langkah lanjutan dari upaya pemerintah Indonesia untuk terus meningkatkan investasi di sektor migas nasional. Setelah akhir tahun lalu sukses melakukan lelang dan menetapkan lima pemenang WK Migas dengan sistem Gross Split. Awal Februari 2018 lalu kementerian ESDM kembali melakukan lelang terhadap 26 wilayah kerja migas.
Baca Kelanjutan Terpopuler - Wamen ESDM Klaim Pemain Migas Global Lirik RI Lagi : http://ift.tt/2p8am3pBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Wamen ESDM Klaim Pemain Migas Global Lirik RI Lagi"
Posting Komentar