Search

Terpopuler - OPEC Terbelah Jadi Dua Soal Harga Minyak

INILAHCOM, New York - OPEC terbelah menjadi dua kubu setelah lebih dari satu tahun persatuan. Di satu sisi adalah Arab Saudi, yang menginginkan harga minyak mencapai US$70 per barel atau lebih tinggi. Sedang di sisi lain adalah Iran, yang menginginkannya sekitar US$60 per barel.

Perpecahan tersebut didorong oleh perbedaan pandangan mengenai apakah US$70 per barel mengirimkan perusahaan serpih AS ke dalam kegilaan produksi yang dapat menyebabkan harga jatuh. Hal yang menjadi taruhannya adalah batas produksi Organization of the Oil Export Countries Countries, yang merupakan salah satu faktor yang membantu pemulihan pasar minyak bulan yang lalu.

Iran ingin OPEC bekerja untuk menjaga harga minyak sekitar US$60 per barel untuk menampung produsen serpih, Menteri Perminyakan, Bijan Zanganeh mengatakan kepada The Wall Street Journal dalam sebuah wawancara langka. Itu adalah sedikit di bawah harga Jumat LCOK8, -0,63% dari US$65,49 per barel untuk minyak mentah Brent, patokan internasional, dan US$62,04 di CLJ8 AS, -0,79%

"Jika harga melonjak sekitar US$70, itu akan memotivasi lebih banyak produksi minyak serpih di Amerika Serikat," kata Zanganeh seperti mengutip marketwatch.com. Produsen serpih lebih gesit daripada produsen OPEC besar, menggunakan teknik yang memungkinkan mereka meningkatkan atau menurunkan produksi tergantung pada harga minyak.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Terpopuler - OPEC Terbelah Jadi Dua Soal Harga Minyak : http://ift.tt/2DlW0lj

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terpopuler - OPEC Terbelah Jadi Dua Soal Harga Minyak"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.