Search

Terpopuler - Pertemuan PSI dan Jokowi Bikin Cemburu?

INILAHCOM, Jakarta - Pertemuan pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara mendapat tanggapan. Salah satu yang dipersoalkan adalah lokasi pertemuan di Istana Negara.

"Pertama, Jokowi dan PSI itu dipersilakan bertemu untuk membicarakan persoalan politik kebangsaan dalam rangka membahas Indonesia yang lebih baik. Itu malah justru bagus, siapapun boleh apalagi presiden," ujar Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay saat dihubungi INILAHCOM, via telepon, Jumat (2/3/2018).

Menurut dia, pertemuan untuk membahas politik praktis di Istana Negara merupakan hal yang tidak elok. Saleh berpendapat sebaiknya pembahasan politik praktis itu dibahas di luar Istana. Itu bisa dilakukan di kantor partai politik atau di tempat lain.

"Kedua, sebetulnya yang dipersoalkan orang kan tempatnya. Presiden Jokowi dinilai kurang pas mengundang partai-partai politik untuk membicarakan kepentingan politik sektoral di Istana," ujarnya.

Semestinya jika ingin yang dibicarakan di Istana itu kan politik pembangunan, politik kebangsaan tanpa ada kepentingan sektoral.

"Nah, menurut saya, kalau ada pembicaraan yang terkesan untuk kepentingan sektoral dan pragmatis, sebaiknya dilakukan di luar istana," paparnya.


Saleh menuturkan, selama ini Presiden Jokowi juga dikenal rajin mengunjungi tokoh-tokoh untuk melakukan silaturahmi. Jika memang ingin mendapatkan masukan dari PSI, menurut Saleh, Jokowi tinggal menemui PSI di luar Istana.

"Kalau tidak salah Pak Jokowi silaturahmi dengan banyak pihak. Apa salahnya kalau Presiden Jokowi ingin mendapat masukan dari PSI, datang ke PSI saja. Begitu juga dengan partai-partai lainnya. Kalau agendanya di luar agenda politik seperti pilpres dan pileg, ya silahkan saja di istana. Mereka bisa menjadi tamu presiden," ucap Saleh.

Dia menambahkan penggunaan Istana Negara untuk membahas politik sektoral dikhawatirkan memicu kecemburuan sosial, khususnya partai-partai lain. Pasalnya, kandidat lain tidak bisa menggunakan fasilitas negara untuk membahas pemilu dan politik.

"Kalau memang bicara politik sektoral jangan pakai fasilitas negara karena tidak netral. Ini penting supaya fair dengan kompetitor lainnya," ucapnya.

"Kan kompetitor nggak bisa pakai Istana. Orang masuk Istana aja privilegenya lain lho. Apalagi memberi komentar sehabis bertemu presiden. Sepertinya sudah membangun bangsa ini," imbuh Saleh.

Dia pun mengusulkan agar partai-partai koalisi yang ingin bertemu dengan Jokowi menyampaikan harapannya. Dengan begitu, bisa bertemu juga dengan presiden. Tidak perlu cemburu apalagi yang dibicarakan katanya biasa-biasa saja.

"Saya belum mendengar ada yang cemburu. Tapi kalau ada, ya itu sah-sah saja dan silakan saja disampaikan. Politik Indonesia kan terbuka dan transparan. Kalau cemburu dan ingin bertemu silakan saja disampaikan, monggo," pesan Wakil Ketua Komisi IX itu. [rok]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Terpopuler - Pertemuan PSI dan Jokowi Bikin Cemburu? : http://ift.tt/2oCFQ2l

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terpopuler - Pertemuan PSI dan Jokowi Bikin Cemburu?"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.