INILAHCOM, Jakarta - Pengamat politik Petrus Salestinus mengatakan permintaan maaf yang disampaikan oleh Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono terkait pernyataannya soal PDIP dan PKI tidak mewakili Partai.
"Permintaan maaf Arief Poyuwono yang dibuat dan ditandatangani di atas secarik kertas bermeterai Rp. 6000, bukan dalam kapasitas sebagai pribadi. Akan tetapi pernyataan yang bermuatan fitnah secara terbuka yang ditujukan kepada PDIP adalah dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua Umum Partai," katanya kepada INILAHCOM, Sabtu (5/8/2017).
Untuk itu secara etika berpolitik, jika sudah membawa nama partai, yang harus bertanggung jawab meredahkan suasana adalah pucuk pimpinan tertinggi. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pun diminta turun langsung minta maaf ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Yang harus bertanggung jawab secara moral, etika dan hukum termasuk tetapi tidak terbatas kepada permintaan maaf di atas secarik kertas adalah atas nama Institusi DPP. PArtai Gerindra yang dalam hal ini harus dilakukan oleh Prabowo Subianti selaku Ketua Umum atau Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra," ulasnya.
"Karena yang berhak bertindak untuk dan atas nama Partai secara ke dalam dan ke luar adalah Ketua Umum DPP. Partai, bukan Wakil Ketua Umum Arief Poyuono.
," sambungnya.
Diketahui sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyouno meminta maaf secara terbuka kepada PDIP. Ini karena pernyataan dirinya yang menyamakan PDIP seperti PKI. Permohonan maafnya dibuat secara tertulis dan ditandatangani di atas meterai Rp 6.000.
"Bersama ini terkait pemberitaan di beberapa di media massa yang menyebutkan pernyataan saya yang mengatakan, 'Wajar saja kalau PDIP sering disamakan dengan PKI karena menipu rakyat', dengan ini saya mengklarifikasi bahwa saya tidak bermaksud mengatakan bahwa PDIP adalah PKI dan menipu rakyat," demikian kutipan surat dan pernyataan Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8/2017).
Dalam pernyataannya, Arief mengatakan tidak benar PDIP adalah PKI serta menipu karena PDIP disebutnya partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Dia juga mengatakan PDIP adalah partai yang berlandaskan Pancasila dan bekerja serta memperjuangkan rakyat Indonesia untuk kemakmuran bangsa dan negara.
"Karena itu, untuk meluruskan kesalahpahaman, saya Arief Poyuono meminta maaf yang sebesar-besar nya pada Ibu Megawati Soekarnoputri dan seluruh jajaran kader PDIP yang merupakan sahabat-sahabat saya atas statement saya tersebut di atas," kata Arief.
Sebelumnya Arief melayangkan pernyataan offensif saat menanggapi keluhan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal UU Pemilu. Kala itu Hasto menanggapi kritik Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut UU Pemilu sebagai lelucon politik yang menipu rakyat Indonesia.
"Nah biasanya sifat PKI itu anti-kritik dan melanggar Konstitusi. Makanya wajar sehingga PDIP sering disamakan dengan PKI seperti keluhan Hasto kepada media saat menanggapi pernyataan Prabowo di Cikeas saat bertemu SBY. Sebab, sifat dasar PKI kan bertindak tanpa otak dan kurang waras serta melanggar konstitusi dan menipu rakyat dengan jargon kerakyatan," kata Arief, Senin (31/7/2017). [hpy]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Prabowo Harus Minta Maaf Langsung ke Mega"
Posting Komentar