JAKARTA, investor.id -- Di tengah kondisi sektor properti yang carut-marut akibat dihantam wabah Corona, ternyata industri properti masih tetap menunjukkan potensi yang kian menggeliat. Tercatat, tren positif sektor properti bahkan terus mengalami kenaikan pada kuartal II tahun 2020.
Chief Executive Officer 99 Indonesia Cong Ming Hwee mengatakan, menjak merebaknya wabah Covid-19, pasar properti adalah salah satu sektor yang mendapatkan dampak terburuk. Sejumlah pihak terkait mulai dari pengembang, agen, hingga pihak ketiga pun turut merasakan guncangan krisis akibat hantaman pandemi ini.
Namun, memasuki periode akhir kuartal II tahun 2020, tren di sektor properti justru mengalami perkembangan positif yang cukup signifikan. Berdasarkan riset pasar selama masa pandemi ini, tim analis 99 Group mencatat bahwa sektor properti tetap bisa diandalkan.
Hal ini dibuktikan oleh peningkatan tren positif dan permintaan pasar terhadap properti terutama dalam beberapa pekan terakhir. Hasil survei ini juga bisa dijadikan patokan dalam mengambil keputusan terkait investasi properti baik di bidang rumah tinggal, investasi apartemen, ataupun bidang lainnya.
Berdasarkan hasil survei tersebut, diketahui bahwa minat pasar terhadap real estate terus meningkat. Salah satu variabel survei yang dikaji yaitu tren pencarian rumah secara online dengan menggunakan kata kunci “rumah dijual”.
Tim analis 99 Group kemudian membandingkan hasil pencarian kata kunci tersebut untuk tahun 2018, 2019, serta 2020. Seperti terlihat pada grafik, secara sekilas tren pencarian kata kunci “rumah dijual” sepanjang tahun 2018 dan 2019 menunjukkan hasil yang cukup mirip.
Sementara itu, tim analis 99 Group melihat bahwa hingga Mei 2020, tren pencarian kata kunci “rumah dijual” menunjukkan hasil dengan perbedaan yang cukup signifikan. Pada awal 2020, terlihat tren pencarian “rumah dijual” mengalami kenaikan yang cukup baik. Hingga akhirnya, sekitar Januari akhir atau tepat dengan pengumuman kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia, tren ini terus mengalami penurunan.
“Setelah sektor properti babak belur sekitar periode bulan Maret dan April, tak disangka sejak akhir April tren terus mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan, berdasarkan perbandingan year-on-year, hasil pencarian di bulan Mei 2020 48% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun 2019,” kata Cong Ming Hwee, dalam siaran pers, Senin (8/6).
Hasil survei ini juga bisa dijadikan patokan dalam mengambil keputusan terkait investasi properti baik untuk jenis rumah tinggal, investasi apartemen, ataupun jenis lainnya.
Hasil survei yang dilakukan tim analis 99 Group menunjukkan kebutuhan konsumen akan properti masih cukup tinggi. Selain itu, aspek demografis, kemampuan finansial, hingga urgensi konsumen atas hunian menjadi patokan, dimana 62% di antara peserta survei berasal dari Jabodetabek dan 66% dari mereka berusia antara 21 hingga 40 tahun. Sekitar 76% calon konsumen yang saat ini tengah mencari properti.
Hasil survei ini juga bisa menjadi patokan bagi pihak-pihak terkait baik, baik oleh pengembang dalam menentukan segmen properti yang ditawarkan. Di Indonesia, 57% konsumen yang mencari properti adalah masyarakat yang berpenghasilan di bawah Rp 10 juta. Artinya, pasar properti yang cukup besar adalah kelas menengah bawah. Sehingga pengembang harus melihat kebutuhan konsumen yang ada saat ini dan aspek lainnya. “Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa potensi properti di segmen menengah ke bawah jauh lebih besar,” ujarnya.
Penyesuaian
Terlepas dari tujuan konsumen, apakah untuk investasi properti atau untuk hunian pribadi, para pengembang harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan konsumen properti saat ini.
Tak bisa dipungkiri, pandemi corona telah membawa banyak perubahan besar dalam banyak aspek kehidupan. Hal ini turut berimbas pula secara bisnis dan investasi di sektor properti.
Sebelumya, konsumen leluasa melakukan survei dengan mendatangi langsung rumah incaran. Namun, pascapandemi ini survei langsung secara fisik sangat dihindari oleh sebagian besar konsumen. Hal ini juga dibuktikan oleh survei yang digagas tim analis 99 Group. Sebanyak 65% responden survei ini mengaku enggan untuk mensurvei langsung rumah incaran, meskipun periode PSBB telah selesai. Bahkan, sebanyak 96% peserta survei mengaku bahwa fitur 360° Photos dan Virtual Reality sangat efektif.
Pembaruan-pembaruan tersebut turut diadaptasi oleh 99.co dan rumah123.com sejak dimulainya masa pandemi ini agar bisa semakin memudahkan para konsumen dalam mencari properti. Hasilnya terlihat cukup signifikan, dan terbukti dari peningkatan minat konsumen untuk mencari properti dengan memanfaatkan fitur-fitur tersebut.
Aspek terakhir yang juga perlu dipertimbangkan oleh pengembang dan penyedia properti adalah terkait relaksasi pembiayaan. Remunerasi seperti subsidi atau keringanan uang muka atau down payment (DP) ternyata sangat diharapkan oleh sebanyak 51% responden. Di sisi lain, sebanyak 29% responden mengharapkan adanya cashback atau diskon pembiayaan rumah.
Sumber : Investor Daily
"tren" - Google Berita
June 08, 2020 at 07:19PM
https://ift.tt/30kIHAp
Survei: Sektor Properti dalam Tren Positif - Investor Daily
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Survei: Sektor Properti dalam Tren Positif - Investor Daily"
Posting Komentar