Merdeka.com - Merek Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) belakangan ini berlomba-lomba meningkatkan eksistensi di ranah digital. Hal itu pada dasarnya telah diprediksikan oleh laporan e-commerce enabler SIRCLO.
Menurut laporannya itu, ritel online yang tadinya hanya menyumbang 8 persen penjualan total industri pada tahun 2018, diperkirakan akan menyumbang hingga 24 persen di tahun 2022. Angka ini membuktikan besarnya potensi penjualan di ranah digital yang masih perlu dimaksimalkan terutama oleh brand FMCG yang sangat dekat dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Head of E-Commerce Reckitt Benckiser Indonesia, Rudy Adrian mengatakan bahwa salah satu pendukung pertumbuhan ini adalah perekonomian dan perkembangan infrastruktur yang semakin stabil di Indonesia.
"Dari segi infrastruktur, adaptasi teknologi dan ekonomi Indonesia yang stabil membantu akselerasi pertumbuhan e-commerce. Banyak pasar yang tengah menyambut peluang besar, seperti segmen ibu dan anak, serta kecantikan dan personal care berkat ketersediaan infrastruktur teknologi distribusi," jelasnya di Jakarta, Selasa (3/3).
Lebih lanjut, Rudi mengatakan tren selanjutnya berkaitan dengan perilaku dan konsumen yang semakin berevolusi. Rudy mengambil contoh pangsa pasar ibu di Indonesia.
Menurutnya, kini para ibu Indonesia dalam kesehariannya telah ‘berevolusi’ menjadi lebih mahir memanfaatkan teknologi. Dari mencari informasi untuk melakukan monitoring kehamilan dan pertumbuhan anak, hingga mengurus dan berbelanja kebutuhan rumah tangga sehari-hari semuanya melibatkan teknologi.
"Bahkan saat membayar dan mendapatkan produk, Ini juga berkat internet yang menyediakan informasi mengenai produk kesehatan dengan mudah dan cepat," ungkap dia.
1 dari 1 halaman
Tantangan Brand Go Online
Founder dan CEO SIRCLO, Brian Marshal mengatakan bahwa dalam mengembangkan bisnis secara online, brand menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya tenaga ahli di bidang e-commerce dan sistem penjualan di berbagai kanal yang terintegrasi.
"Kandidat yang ahli dan berpengalaman di bidang e-commerce FMCG masih belum banyak tersedia, dan perusahaan sering kesulitan mencari talenta yang cocok. Selain itu, kebanyakan sistem tradisional masih bersifat manual, sehingga memudahkan terjadinya eror," kata dia.
"Belum lagi sistem pergudangan dan logistik yang tidak didesain untuk memenuhi order secara online," tambah Brian.
Nah, perusahaan besutannya, SIRCLO, menyediakan solusi satu atap untuk permasalahan-permasalahan ini bagi klien FMCG seperti Reckitt Benckiser. SIRCLO Commerce merupakan sebuah platform teknologi e-commerce dari SIRCLO untuk membantu brand berjualan di marketplace online.
Sejak tahun 2016, brand (khususnya brand FMCG seperti Reckitt Benckiser) yang menggunakan SIRCLO Commerce telah menunjukkan peningkatan transaksi penjualan hingga 20 persen secara online.
Hingga saat ini, SIRCLO Commerce telah membantu lebih dari 40 klien ternama yang memayungi 200 brand besar di dunia dan di Indonesia. Menurut data tahun 2019, SIRCLO telah memfasilitasi lebih dari USD4 juta atau setara Rp55,9 miliar transaksi ritel online setiap bulannya.
[faz]"tren" - Google Berita
March 03, 2020 at 10:16AM
https://ift.tt/32KuMmm
Tiga Tren Ini Dorong Pertumbuhan Bisnis Online FMCG | merdeka.com - merdeka.com
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tiga Tren Ini Dorong Pertumbuhan Bisnis Online FMCG | merdeka.com - merdeka.com"
Posting Komentar