Terpopuler - Sri Mulyani Ingin Cetak Rekor Defisit Anggaran

INILAHCOM, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ingin menjaga defisit anggaran 2018 lebih rendah ketimbang periode 2015 hingga 2017. Di mana, proyeksi defisitnya memang mengecil.

"APBN 2018 didesain dengan defisit sebesar Rp325.9 triliun. Kalau dibandingkan dengan 2015, 2016, 2017 jumlah defisitnya makin kecil," kata Sri Mulyani di Kantornya, Jakarta, Senin (21/8/2017).

Keinginan untuk menggerus defisit, kata Sri Mulyani, sangatlah mungkin. Apalagi, keseimbangan primer menunjukan adanya penurunan. "Ini menunjukkan bahwa kita sangat hati-hati dalam mendesain (APBN). Agar Indonesia terbebas dari krisis utang seperti yang terjadi di banyak negara maju, atau negara berkembang lain," kata Ani, sapaan akrabnya.

Lebih jauh, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini merinci pembiayaan utang dan membandingkan betapa rendahnya rasio utang bila dibandingkan dengan dua negara berkembang lainnya seperti Malaysia dan Brazil.

"Kalau kita bandingkan dengan dua negara saja seperti Malaysia dan Brazil, rasio utang kita relatif sangat rendah, masih di 27-29% dijaganya, dibandingkan Malaysia 56%, Brazil 78%," kata Ani.

Di sisi lain, Ani bilang, pemerintah tetap memperhatikan keberlangsungan reformasi birokrasi di berbagai Kementerian/Lembaga (K/L). Dalam RAPBN 2018, pemerintah menjatah Rp369,2 triliun untuk kesejahteraan aparatur negara. "Pemerintah tetap perlu menjaga institusi pemerintahan berjalan secara optimal dalam melayani masyarakat. Dengan anggaran Rp369,2 triliun termasuk kenaikan tunjangan kinerja, serta meneruskan reformasi birokrasi di berbagai kementerian atau lembaga," tutur Ani.

Namun demikian, ia mengatakan, kenaikan kesejahteraan pensiunan TNI, POLRI dan pemerintah daerah akan dilakukan secara bertahap sekaligus memperbaiki sistemnya agar gaji dan pensiun yang diterima membuat tingkah laku para aparatur negara sesuai fungsinya untuk melayani masyarakat. [uji]

Let's block ads! (Why?)