INILAHCOM, Jakarta - Tahun depan, Presiden Joko Widodo mematok pertumbuhan ekonomi 5,4%. Lalu untuk inflasi, nilai tukar mata uang (kurs), serta asumsi makro-ekonomi lainnya, bagaimana?
Dalam nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, Jokowi optimis bahwa pertumbuhan ekonomi 5,4% sangatlah realistis. “Pertumbuhan ekonomi yang optimis tersebut akan dicapai melalui dukungan konsumsi masyarakat yang terjaga, peningkatan investasi, dan perbaikan kinerja ekspor dan impor," kata Jokowi dalam sidang paripurna DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Pada 2018, Jokowi berujar, pembangunan akan diarahkan untuk menumbuhkan ekonomi kawasan Maluku, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. Hal itu ditempuh melalui peningkatan keterkaitannya dengan Jawa dan Sumatera yang selama ini menjadi penyumbang terbesar perekonomian.
Jokowi bilang, peningkatan dan pembangunan infrastruktur merupakan kunci dari pemerataan ekonomi. "Pengembangan daerah perbatasan pun menjadi prioritas agar menjadi pintu gerbang transaksi perdagangan internasional sehingga mampu meningkatkan perekonomian," tutur Jokowi.
Selain optimis dengan pertumbuhan 5,4% di 2018, presiden asal Solo ini memaparkan sejumlah asumsi makro-ekonomi, sebagai berikut.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - RAPBN 2018, Jokowi Gagas Pertumbuhan Bisa 5,4%"
Posting Komentar