Dalam acara yang diselenggarakan secara virtual ini founder Whatravel M. Arif Rahman mengatakan, terdapat perubahan tren wisata saat pandemi Covid-19. Dimana wisatawan mulai beralih dari mass tourism, menjadi special interest tourism seperti staycation, voluntourism, virtual tourism, road trip, dan wisata alam.
“Wisata alam menjadi tren populer yang digemari masyarakat dalam kondisi new normal. Khususnya wisata alam yang berbasis petualangan seperti trekking, snorkeling, diving, hiking, dan sebagainya, karena wisata alam yang bersifat outdoor memberikan wisatawan keleluasaan lebih untuk menerapkan physical distancing.” ujarnya lagi.
Baca Juga: Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Apresiasi Konsep Wisata Wellness di Rumah Atsiri
Menurutnya saat ini wisata curug atau trekking menuju air terjun menjadi daya tarik tersendiri, selain lokasi yang tidak begitu jauh dari Jakarta. Masyarakat pun tidak perlu merogoh kocek yang dalam karena biayanya sangat terjangkau dan sudah banyak pilihan agen travel dengan pendampingan guide yang handal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan para traveler.
Dalam acara ini turut hadir Ketua Umum Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) Ariyo Bimmo yang menyampaikan tentang konsep pengurangan bahaya (harm reduction) yang erat relevansinya dengan aktivitas jelajah alam bebas, maupun kegiatan sehari-hari.
“Pendekatan harm reduction dekat dengan kehidupan kita. Khususnya saat traveling, kita perlu mengurangi bahaya terhadap lingkungan, kualitas udara, dan kenyamanan orang di sekeliling kita,” ujarnya.
Salah satu contohnya ialah pengurangan bahaya terkait dengan kebiasaan merokok. Akibat dibakar, rokok menghasilkan asap mengandung TAR yang berisiko terhadap kesehatan, mencemari udara dan lingkungan, bahkan dapat mengganggu orang lain di sekeliling traveler atau pendaki.
Ia melanjutkan, “Daripada merokok, penggunaan produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau dipanaskan, dan bisa mengurangi bahaya mencemari lingkungan. Saat merokok, puntung rokok yang dibuang sembarangan dapat berisiko kebakaran. Di sisi lain, produk tembakau alternatif tidak dibakar sehingga tidak ada bara api serta tidak menghasilkan asap, melainkan uap,”
"tren" - Google Berita
November 07, 2021 at 04:29PM
https://ift.tt/3ELgcNs
Pandemi Mengubah Tren Wisata, Begini Polanya - SINDOnews.com
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pandemi Mengubah Tren Wisata, Begini Polanya - SINDOnews.com"
Posting Komentar