Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di pasar primer nasional hari ini, Sabtu (27/11/2021) melemah, mengabaikan penguatan harga logam mulia tersebut di pasar global di tengah kecemasan seputar munculnya varian baru virus Covid-19.
Mengacu pada harga PT Aneka Tambang Tbk, emas satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 929.000 per batang, atau melemah 0,11% (Rp 1.000/gram) dalam sehari. Sementara itu, emas 100 gram berada di level Rp 87.112.000/batang atau setara Rp 871.120/gram.
Berat |
Harga Dasar |
Harga NPWP (+Pajak 0.45%) |
Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%) |
0.5 gr |
514500 |
516500 |
518500 |
1 gr |
929000 |
933000 |
937000 |
2 gr |
1,798,000 |
1,806,000 |
1,814,000 |
3 gr |
2,672,000 |
2,684,000 |
2,696,000 |
5 gr |
4,420,000 |
4,439,000 |
4,459,000 |
10 gr |
8,785,000 |
8,824,000 |
8,864,000 |
25 gr |
21,837,000 |
21,935,000 |
22,033,000 |
50 gr |
43,595,000 |
43,791,000 |
43,987,000 |
100 gr |
87,112,000 |
87,504,000 |
87,896,000 |
250 gr |
217,515,000 |
218,493,000 |
219,472,000 |
500 gr |
434,820,000 |
436,776,000 |
438,733,000 |
1000 gr |
869,600,000 |
873,513,000 |
877,426,000 |
Harga emas Antam sepanjang pekan ini memang terhitung anjlok, yakni sebesar 2,5% atau Rp 24.000/gram jika dibandingkan dengan harga penutupan Sabtu pekan lalu sebesar Rp 953.000/gram.
Pergerakan sepekan memang dominasi pelemahan. Dari enam hari perdagangan, harga logam mulia tersebut menguat hanya sehari, dan melemah sebanyak empat hari. Satu hari yakni pada Jumat harga emas Antam tersebut ditutup flat, sebelum kembali tertekan pada Sabtu ini.
Pergerakan emas nasional tersebut berbeda dari tren global, di mana harga emas di pasar spot dunia justru menguat pada Jumat kemarin, sebesar 0,19% ke level US$ 1791,8/troy ons. Penguatan terjadi setelah pelaku pasar meninggalkan bursa saham dan memburu logam mulia (sebagai aset lindung nilai).
Padahal secara mingguan, harga emas di pasar dunia terhitung melemah 2,9% atau lebih buruk dari koreksi harga emas di Antam pada periode yang sama.
Emas turun di bawah level psikologis US$ 1.800 awal pekan ini karena Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell dicalonkan kembali dengan kebijakannya yang pro-pengetatan moneter lebih cepat. Hal ini berdampak pada penguatan dolar AS dan membuat emas kurang menarik karena lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang selain dolar.
Namun di penghujung pekan kondisi berbalik menyusul munculnya risiko varian baru Covid-19 yang merebak di Afrika, yang disebut sebagai varian Omicron yang diduga lebih resisten terhadap antibodi dan mudah menular, sementara kasus di Eropa cenderung meningkat memasuki musim liburan akhir tahun.
Di sisi lain, analis dari Societe Generale dalam proyeksi terbarunya memperkirakan emas akan reli hingga tiga bulan pertama tahun depan. Bank yang berbasis di Prancis tersebut memprediksi harga emas akan menguat akhir tahun, menuju rata-rata harga US$ 1.950/troy ons pada kuartal I-2022.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ags/ags)
"tren" - Google Berita
November 27, 2021 at 11:40AM
https://ift.tt/3nWLMCr
Tren Berubah! Ini Peluang Terakhir "Serok Bawah" Emas Antam - CNBC Indonesia
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tren Berubah! Ini Peluang Terakhir "Serok Bawah" Emas Antam - CNBC Indonesia"
Posting Komentar