JAKARTA, KOMPAS — Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM di Jawa dan Bali akan kembali diperpanjang hingga 23 Agustus. Hasil evaluasi penerapan perpanjangan PPKM level 4, 3, dan 2 selama sepekan terakhir menunjukkan hasil yang baik dengan penurunan tren kasus konfirmasi positif. Total terdapat 61 kabupaten kota di Jawa-Bali yang masuk level 3 dan level 2.
Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan pers secara virtual bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (16/8/2021) malam. ”Harus super hati-hati. Jika tidak ketat protokol kesehatan, akan naik kembali dan akan memukul kita semua, baik dari aspek ekonomi maupun kemanusiaan,” ujar Luhut.
Hingga Minggu (15/8/2021), tren kasus konfirmasi positif Covid-19 turun hingga 76 persen. Kasus aktif juga turun 53 persen dari titik puncaknya. Jumlah angka kesembuhan meningkat dan jumlah kematian mengalami penurunan. Tren penurunan juga terjadi pada positivity rate, perawatan pasien, kasus konfirmasi, dan angka kematian pada hampir seluruh provinsi di Jawa dan Bali.
Baca juga: Berakhir Hari Ini, DKI Tunggu Pusat Terkait Status PPKM
Namun, berdasarkan hasil kunjungan lapangan, masih ada perbaikan yang perlu dilakukan di beberapa wilayah. Langkah intervensi telah dilakukan, antara lain, dengan mobilisasi pasien dari isolasi mandiri ke isolasi terpusat serta memastikan ketersediaan obat dan oksigen konsentrator. ”Sehingga kami harapkan minggu depan perbaikan signifikan, terutama Bali dan Malang Raya,” tambah Luhut.
Terkait indikator kematian yang sempat dikeluarkan dalam evaluasi level PPKM di Jawa dan Bali, Luhut menegaskan bahwa indikator kematian tidak akan dikeluarkan secara permanen. ”Kami sedang mengharmonisasi data, cleansing data sehingga dalam minggu depan diharapkan dapat diumumkan kembali. Indikator kematian dikeluarkan sejak minggu lalu untuk dilakukan perbaikan terutama dalam hal pelaporan sehingga akurasi bisa lebih baik,” ucapnya.
Luhut juga menyebut bahwa mobilitas masyarakat di Jawa-Bali sudah kembali pada kondisi normal sama seperti sebelum kenaikan varian Delta terjadi. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan mobilitas masyarakat terjadi signifikan dibandingkan dengan awal Juli. ”Di satu sisi menunjukkan ekonomi pulih dengan cepat, tetapi berisiko pada meningkatnya kasus pada 2-3 minggu ke depan, harus super hati hati dan mengikuti protokol kesehatan, termasuk vaksin,” tambahnya.
Beberapa penyesuaian
Dalam masa perpanjangan PPKM, terdapat beberapa penyesuaian yang akan diujicobakan, yakni sektor pusat perbelanjaan atau mal, industri esensial yang berbasis ekspor atau penunjangnya, dan tempat ibadah. Uji coba pembukaan secara gradual untuk mal/pusat perbelanjaan di wilayah dengan level 4 disebut menunjukkan implementasi yang baik.
Melalui sistem aplikasi PeduliLindungi, pemerintah mendapati ada 1,015 juta orang yang masuk pada sistem agar dapat masuk ke pusat perbelanjaan. Sebanyak 619 orang ditolak masuk oleh sistem dalam seminggu terakhir dengan berbagai macam alasan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa masyarakat sudah disiplin.
Karena itu, pemerintah akan memperluas cakupan kota di level 4 yang bisa uji coba pembukaan pusat perbelanjaan. Pemerintah juga meningkatkan kapasitas mal menjadi 50 persen. Pengunjung pusat perbelanjaan bisa makan di tempat dengan kapasitas 25 persen atau hanya dua orang per meja di PPKM level 4.
Selain itu, untuk industri esensial berbasis ekspor dan orientasi domestik, pemerintah akan menerapkan 100 persen staf masuk kerja yang dibagi minimal dalam dua sif di level 4. Total karyawan yang akan mengikuti uji coba ini lebih kurang 390.000 orang.
Penyesuaian di level 4 dan level 3 juga dilakukan untuk tempat ibadah. Kabupaten/kota di wilayah level 4 dapat melakukan ibadah dengan kapasitas maksimum 50 persen. ”Selama pandemi, PPKM jadi instrumen mengendalikan aktivitas masyarakat. Jika makin membaik, level diturunkan lebih rendah. Level 2 dan 1 mendekati kehidupan lebih normal. Setiap minggu evaluasi. Perubahan situasi bisa direspons cepat,” kata Luhut.
Baca juga: Pemerintah Kembali Perpanjang PPKM, Evaluasi Jawa-Bali Setiap Pekan
Luhut juga kembali mengingatkan tentang tiga pilar penanganan pandemi, yaitu peningkatan vaksinasi secara tepat, penerapan 3T (testing, tracing, treatment) yang tinggi, dan kepatuhan 3M, terutama penggunaan masker yang baik. ”Kesadaran masyarakat berperan penuh. Penggunaan masker sangat penting agar kita semua dapat jalan di tengah badai pandemi,” tambahnya.
Untuk wilayah luar Jawa-Bali, masih akan tetap menjalani perpanjangan PPKM hingga 23 Agustus. Sesuai arahan Presiden Jokowi, menurut Airlangga, konsentrasi penanganan di luar Jawa-Bali adalah dengan menekan mobilitas, penanganan hulu terutama prioritas masker, dan peningkatan 3T. ”10 kali untuk tracing ditargetkan. Rata-rata di luar Jawa baru 4-6 kali,” ujarnya.
Pemerintah juga akan terus menggeser pasien dari isolasi mandiri ke isolasi terpusat. Vaksinasi di luar Jawa diharapkan rata-rata dinaikkan ke level sama dengan nasional. Kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali masih menyumbang 31 persen dari total kasus nasional. Namun, kasus aktif terakhir adalah 50,8 persen.
Kasus kesembuhan di luar Jawa-Bali adalah 81,51 persen dengan kasus kematian 2,8 persen. Penurunan kasus Covid-19 selama sepekan terakhir di Jawa-Bali adalah minus 9,50 persen. ”Anggaran penanganan Covid dan pemberdayaan ekonomi di daerah perlu didorong. Semoga bisa merdeka dari Covid. Hijrah perilaku dengan kedisiplinan yang sangat ketat,” tambah Airlangga
Menkes Budi menambahkan bahwa vaksinasi secara nasional sudah mencapai 83 juta suntikan. Saat ini, pemerintah sedang bekerja keras untuk mencapai 100 juta suntikan di akhir bulan ini. Saat ini posisi Indonesia berada di urutan ke-9 di dunia jika dilihat dari jumlah yang disuntikkan.
Jumlah suntikan sempat mencapai 1,6 juta suntikan per hari. ”Dengan kerja keras, bisa dicapai. Januari-Juli vaksinasi 90 juta. Bulan ini 70 juta vaksin datang. Bangsa Indonesia termasuk paling maju dalam vaksinasi,” tambah Budi.
Luhut menambahkan, untuk menurunkan angka kematian ibu hamil, pemerintah daerah didorong untuk membuat pusat isolasi bagi ibu hamil. Vaksinasi buat ibu hamil digalakkan untuk menekan angka kematian ibu hamil.
"tren" - Google Berita
August 16, 2021 at 10:55PM
https://ift.tt/2VVnCgq
Tren Kasus Menurun, PPKM Jawa-Bali Diperpanjang hingga 23 Agustus - kompas.id
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tren Kasus Menurun, PPKM Jawa-Bali Diperpanjang hingga 23 Agustus - kompas.id"
Posting Komentar