Seorang pedagang masker di pinggir Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan bersemangat melayani seorang pembeli. Pandemi membuat dagangannya cukup laris akhir-akhir ini. Dari sekian banyak corak masker yang dijualnya, si pembeli tertarik pada masker bergambar mulut tersenyum.
"Kalau yang mulut perempuan ini, nih, Bu. Satunya Rp15 ribu, dua sekalian jadi Rp25 ribu. Itu Bapaknya sekalian aja," ujar si penjual mencoba merayu sang pembeli.
Sang pembeli pun mengambil dua masker. Satu masker bergambar bibir perempuan, lengkap dengan lipstik bernuansa nude. Sedangkan masker satunya lagi bergambar bibir laki-laki berkumis dan berjenggot tipis. Yang membuatnya cukup unik, ada sebatang rokok di antara bibir atas dan bibir bawah si laki-laki.
Pedagang yang tampak berusia paruh baya itu mengaku hasil penjualan masker karakter senyum terbilang lumayan. Pedagang lain di kawasan Jalan Pancoran Barat, Jakarta Selatan pun mengakui hal serupa. Masker karakter senyum jadi tren karena keunikannya.
Ya, di tengah pandemi Covid-19, masker jadi salah satu 'fashion item' wajib bagi semua orang tanpa terkecuali. Apalagi bagi mereka yang sibuk beraktivitas di luar rumah.
Alih-alih mengenakan masker standar, banyak orang mencoba berekspresi dengan berbagai masker yang didesain dengan corak yang unik. Desain yang unik bisa jadi nilai tambah sebuah masker.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, misalnya, yang sempat menyuarakan pentingnya penggunaan masker kain di akun Instagram ofisialnya sambil mengunggah foto dirinya saat mengenakan masker 'senyum'.
"Kreativitas juga dianjurkan, agar membawa kegembiraan. Jika mental bisa menemukan kegembiraan, Insya Allah imunitas tubuh naik. Atau istilah @princessyahrini , harus mencoba selalu 'positive thinking'," tulis pria yang akrab disapa Emil ini.
Rudi Setiawan, seorang pekerja ibu kota, tak menampik jika masker senyum memang sedang disukai banyak orang. "Setiap orang bisa mengekspresikan diri, termasuk lewat corak masker yang dikenakan," ujar Rudi pada CNNIndonesia.com, Jumat (12/6)
Namun, untuk kesehariannya, Rudi lebih memilih masker-masker polos dengan warna netral. Dia ogah untuk mengenakan masker berwarna-warni seperti pada masker senyum.
Hal serupa juga disampaikan oleh Muhammad Sukardi, seorang warga Jakarta lainnya. "Gambar bibir tersenyum memang bisa merepresentasikan ekspresi orang yang tertutup masker," ujar pria yang akrab disapa Ardi ini pada CNNIndonesia.com.
Namun, bagi Ardi, menempuh perjalanan menuju kantor dengan mengenakan masker senyum bukan sebuah pilihan. Alih-alih menarik, Ardi menganggap masker senyum justru terlihat seperti lelucon. Ardi lebih memilih masker yang dirasa netral dan cocok untuk busana kerjanya sehari-hari.
Senada, Lisa Listiano, seorang karyawan swasta di Jakarta, juga berpendapat bahwa corak masker yang nyeleneh kurang cocok untuk dikenakan saat kerja formal. Lisa sendiri lebih senang menggunakan masker polos untuk bekerja.
"Work from office, kan, ketemu orang. Kayaknya enggak cocok kalau coraknya seperti itu [tersenyum atau tertawa]. Karena lingkungan profesional, ya, pakai [masker] polos saja," kata Lisa.
(els/asr)"tren" - Google Berita
June 14, 2020 at 11:16AM
https://ift.tt/3e1mfAn
Menengok Tren Masker Senyum Sebagai Sarana Ekspresi Diri - CNN Indonesia
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menengok Tren Masker Senyum Sebagai Sarana Ekspresi Diri - CNN Indonesia"
Posting Komentar