INILAHCOM, Jakarta - Direktur Utama PT Inalum, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan setelah proses divestasi 51% saham PT Freeport McMoran Inc. maka pihaknya akan melakukan penambangan bijih tembaga.
"Jadi artinya kami mau jalanin ini sama-sama, karena penting buat Inalum dan FCX itu, operasi berjalan mulus," kata Budi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Budi mengatakan, penambangan dilakukan di bawah tanah. Sebab, pada 2019 dan 2020 tambang permukaan tanah yang saat ini digarap Freeport sudah habis kandungan tembaganya. Untuk menjaga produksi tetap berjalan normal, dengan penambangan di bawah tanah.
"Karena sekarang yang open pit (permukaan tanah) akan habis lalu akan transisi ke tambang bawah tanah. Pada 2019 sama 2020 produksi akan turun jauh karena habisnya yang open pit," ujar dia.
Namun, tekan dia, Inalum dan Freeport tidak boleh ribut. Sebab apabila hal tersebut terjadi akan mempengaruhi masa transisi yang berujung terhambatnya kegiatan produksi.
"Nah transisi ke underground pit ini butuh kerja sama yang baik. Kita tidak boleh tertekan tidak boleh ribut-ribut, harus benar-benar kerja sama untuk jadi ini," kata dia.
PT Inalum (Persero) resmi mengambilalih 51 persen saham Freeport McMoran Inc. di PT Freeport Indonesia dengan menandatangani Sales and Purchase Agreement (SPA), Kamis (27/9/2018).
Penandatanganan ini ialah lanjutan dari penekenan perjanjian (Head of Agreement atau HoA) pemerintah dengan Freeport-McMoRan Inc pada 12 Agustus 2018 lalu. [hid]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Lepas 51%, Freeport Sisakan Tembaga Bawah Tanah : https://ift.tt/2xLwWnFBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Lepas 51%, Freeport Sisakan Tembaga Bawah Tanah"
Posting Komentar