Terpopuler - Keresahan Koalisi Jokowi Sebelum Ambil Nomor Urut

INILAHCOM, Jakarta - Koordinator Juru Bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menceritakan peristiwa menarik sebelum mengambil undian nomor urut pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 di salah satu ruangan Gedung KPU, Jakarta pada Jumat (21/9/2018) malam.

Dahnil mengatakan di ruangan itu ketika koalisi Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin atau JKW-KMA meminta persetujuan kepada Prabowo dan Sandi terkait nomor urut 1 dan 2.

"Koalisi Jokowi merasa tidak nyaman dengan nomor urut 1 dan 2, karena hanya akan menguntungkan salah satu partai. Akhirnya, dengan besar hati Pak PS (Prabowo Subianto) menerima," kata Dahnil melalui twitternya @Dahnilanzar yang dikutip INILAHCOM, Sabtu (22/9/2018).

Pada saat itu, kata Dahnil, Prabowo dan Sandi sudah menunggu lama di ruang sidang. Sementara, Jokowi dan koalisi masih ada di ruangan VIP.

"Akhirnya Pak PS dan Bang Sandi serta komisioner KPU diajak ke ruang VIP, untuk menyampaikan terkait permintaan koalisi JKW agar ditambahkan angka 0," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.

Menurut dia, koalisi Jokowi merasa khawatir jika pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden hanya menggunakan nomor urut 1 dan nomor urut 2. Sebab, hanya akan menguntungkan partai tertentu.

"Maka mereka meminta kesediaan Pak @prabowo dan bang @sandiuno untuk menerima usulan tambahan angka 0 didepan angka 1 dan 2, dengan ikhlas tanpa perlu buruk sangka Pak @prabowo dan bang @sandiuno OK," jelas dia.

Memang, Dahnil mengakui dari awal koalisi partai pendukung Prabowo-Sandi tidak begitu mempersoalkan terkait nomor urut. Namun, dengan mendapatkan nomor urut 02 tentu menjadi kegembiraan bersama.

"Sejak awal semua partai koalisi Pak @prabowo dan Bang @sandiuno tidak ada masalah dengan nomor 1 dan 2, semuanya asyik-asyik aja, dan kegembiraan bertambah ketika memperolah nomor 2. Peace and Victory. Adil dan Makmur," tandasnya.[ris]

Let's block ads! (Why?)