Search

Asosiasi Tekstil Ajak Pengusaha Tangkap Tren Belanja Fesyen - Validnews

JAKARTA - Asosiasi Pertekstilan Indonesia mengajak pengusaha nasional untuk menangkap peluang dari perubahan lansekap bisnis fesyen yang semakin dinamis. Asosiasi juga menyerukan pelaku usaha untuk tidak menyerah dengan gempuran produk fesyen dari luar negeri di Tanah Air.

Ketua Umum API Jemmy Kartiwa menjelaskan, secara umum tren belanja masyarakat terhadap produk fesyen sudah berubah drastis dibanding yang terjadi selama ini. Saat ini, konsumsi masyarakat terhadap produk fesyen tidak lagi terbatas terjadi pada momen atau event tertentu.

"Tren belanja (produk fesyen) masyarakat mungkin sudah berubah, kalau dulu belanja hanya event-event tertentu seperti Nataru dan Lebaran saja. Tapi, sekarang tren belanja (fesyen.red) mereka kapan saja," katanya dalam konpers daring inaFashion Smesco Online Expo 2021, Jakarta, Rabu (14/4). 

Pada saat bersamaan, kecenderungan belanja konsumen fesyen Indonesia lebih besar dipengaruhi aspek kualitas yang ditawarkan oleh produk, ketimbang momen seperti yang terjadi pada tren lama.

Spesifik, Jemmy mengajak industri bersama-sama menangkap potensi tersebut. Apalagi dengan pertumbuhan kelompok ekonomi kelas menengah di dalam negeri yang cukup signifikan terjadi sebelum pandemi ada. Bahkan, peluang pasar fesyen juga disinyalir terus melebar menuju kalangan ekonomi yang lebih rendah lagi.

"Makanya kita bisa lihat juga masyarakat lapisan bawah pun sekarang juga trendi-trendi," ujarnya. 

Tidak hanya itu, peluang produk busana muslim nasional juga memiliki potensial dan diyakini lebih unggul dibanding produk buatan luar negeri. Peluang diversifikasi produk ini juga terus bermunculan akibat perkembangan ketentuan dan tuntutan di masa pandemi.

Pihaknya juga tengah memperkuat kolaborasi antar pelaku industri di dunia pertekstilan. Misalnya proyek percontohan berupa material center yang tengah digarap API di Jawa Barat, dengan mendekatkan industri kain dengan produsen sekelas kecil-menengah atau IKM.

Upaya ini dimaksudkan untuk semakin mendekatkan jarak antara proses produksi dengan konsumen fesyen. Sementara itu, Jemmy pun menginformasikan industri garmen yang menargetkan pasar nasional juga sudah banyak melakukan kolaborasi dengan UKM menggunakan metode inti dan plasma.

"Saya pikir peluang ini harus kita tangkap, 270 juta rakyat Indonesia enggak hanya dibidik Indonesia saja, tapi ada pemain luar. Jangan sampai market besar ini hanya dinikmati brand (fesyen.red) luar negeri saja," tegasnya.

Pada 2020, Kemenperin mencatat, selama ini industri tekstil dan produk tekstil (TPT) berperan penting berkontribusi terhadap perekonomian nasional melalui penerimaan devisa dan penyerapan tenaga kerja.

Pada tahun lalu, kinerja ekspor industri pakaian jadi mencapai US$7,04 miliar. Industri fesyen yang juga sangat erat hubungannya dengan sektor industri tekstil dengan kontribusi sebesar 6,76% kepada PDB industri pengolahan nonmigas di 2020.

Baca Juga:

Jaga Domestik
Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kemenperin Elis Masitoh mengatakan, pemerintah secara konsisten akan menjaga pasar dalam negeri dari terjangan produk impor. Sehingga bisa menjamin ritel nasional di sisi online dan offline dipenuhi produk lokal.

Langkah ini sekaligus memastikan beragam insentif fiskal dan nonfiskal pemerintah yang ditujukan memulihkan ekonomi nasional tidak menjadi sia-sia. "Saat ini, kami sedang fokus memberikan dan menaikkan tarif bea masuk untuk produk fesyen impor dengan adanya safeguard," papar Elis.

Ke depan, ia berharap, sektor ritel bisa tumbuh lebih baik dibandingkan kondisi sebelum pandemi. Kemenperin juga terus mengupayakan pertumbuhan daya beli masyarakat, lewat kegiatan kerja yang sebagian besar dijalankan pada sektor industri.

Karena itu, aktivitas industri terus dijamin pemerintah selama pandemi mendera, dengan memberikan izin operasi sehingga bisa berproduksi, menunjang ekspor dan lain sebagainya.

"Oleh karenanya, pasar dalam negeri yang sudah dipenuhi dari dalam negeri harus dijaga dan jamin," pungkasnya. (Khairul Kahfi)

Let's block ads! (Why?)



"tren" - Google Berita
April 14, 2021 at 05:55PM
https://ift.tt/3v3FhhV

Asosiasi Tekstil Ajak Pengusaha Tangkap Tren Belanja Fesyen - Validnews
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Asosiasi Tekstil Ajak Pengusaha Tangkap Tren Belanja Fesyen - Validnews"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.