TULISAN ini adalah berangkat dari dawuh sang guru di suatu saat saat duduk di surau kayu tradisional tempat beliau kongkow-kongkow menikmati sore. Beliau saat itu berkata: "Jadilah orang yang lurus, lurus niat, lurus ucap, lurus sikap. Itu adalah salah satu cara tercepat menjadi orang yang dicintai Allah."
Sebagaimana biasanya, setelah berucap hal berkenaan dengan hati dan cinta beliau diam untuk jangka waktu yang lama. Ada sekitar dua jam saya menunggu kalimat lanjutan, ternyata tak muncul-muncul. Saya pun pamit dan turun dari surau beliau. Beliau tersenyum sambil berkata: "Pulanglah dan jangan kecewa karena penungguan yang tak membuahkan buah. Buah itu tak langsung ada. Ia melalui adanya bunga. Buahpun tak langsung tua dan matang, ia harus melalui putik yang terus berkembang."
Di jalan pulang saya renungkan kata-kata beliau. Ternyata, Allah menyebut jalan menujuNya dengan kata "al-shirath al-mustaqim" (jalan lurus). Manusia yang ingin menujuNya harus memulai dengan meluruskan niat. Jangan pernah berniat jahat kepada diri dan orang lain, jangan pernah berniat membuat rugi dan sedih orang lain, dan jangan pernah berniat berbuat bengkok selama hidup ini.
Mereka yang hatinya menyimpan hal-hal bengkok yang dilarang agama akan dengan sendirinya menyingkir dari jalan lurus menujuNya. Fakta lapangan mengatakan bahwa orang yang lurus niat dan bersih hati selalu saja bernasib mujur dan bahagia dalam makna yang sesungguhnya. Mengapa? Karena mereka selalu bersama Allah, dalam pengawasan Allah, dalam jaminan Allah. Semoga kita termasuk di dalamnya. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Jalan Lurus itu Lebih Menenangkan dan Meyakinkan : http://bit.ly/2GkAO4WBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Jalan Lurus itu Lebih Menenangkan dan Meyakinkan"
Posting Komentar