(Vibiznews – Forex) Minggu lalu, GBP/USD didominasi oleh Brexit. Naik dan turunnya GBP/USD mengikuti perkembangan pembicaraan mengenai Brexit dengan terakhir pembicaraan terhenti karena salah satu team negosiasi terkena Covid – 19. Dengan berhentinya pembicaraan Brexit karena salah satu negosiator terkena Covid – 19, GBP/USD berhasil naik ke arah 1.33 di level 1.3280 karena penjualan ritel naik 1.2% lebih besar daripada yang diperkirakan.
Setelah Pfizer mengumumkan hasilnya yang menggembirakan pasar pada hari Senin, selanjutnya giliran Moderna yang menyuntik optimisme ke pasar dan akan menyusul AstraZeneca asal Inggris.
Namun harapan bisa keluar dari krisis coronavirus berhadapan dengan realitas yang menyakitkan. Kematian di Inggris yang karena coronavirus mencapai 50.000 dan kurva infeksi tetap tinggi.
Di AS krisis Covid – 19 juga memburuk dengan rumah sakit mencapai puncak yang baru hampir setiap hari.
Data ekonomi di Inggris kebanyakan positip bagi GBP/USD dengan Penjualan Ritel Inggris melompat ke 1.2% pada bulan Oktober mengatasi yang diperkirakan. Sementara penjualan ritel AS mengecewakan dengan kenaikan hanya 0.3% pada bulan Oktober. Klaim pengangguran juga lebih tinggi daripada yang diperkirakan naik 742.000 pada minggu yang berakhir tanggal 13 November.
Minggu ini sementara masih ada waktu sampai dengan tanggal 31 Desember, kedua belah pihak mendesak agar kesepakatan mengenai Brexit segera diselesaikan. Sensitifitas pasar belakangan ini menunjukkan bahwa kesepakatan masih jauh dari diperhitungkan dalam harga, sehingga ada ruang bagi Poundsterling untuk mengalami rally.
Tanggal penting bulan depan yang ada dalam pikiran para trader adalah tanggal 2 Desember dimana lockdown akan berakhir. PM Johnson kemungkinan akan menunda keputusan sampai menit terakhir, dan statistik dari coronavirus bisa memberikan petunjuk kepada pasar menjelang tindakan berikutnya. Jika infeksi mulai turun secara signifikan, ada ruang untuk memberikan kelonggaran dan menaikkan Poundsterling. Sebaliknya jika coronavirus tetap tinggi, poundsterling akan terpukul.
Perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca kemungkinan akan mempublikasikan hasil uji coba fase ke 3 nya minggu ini. Inggris bukan hanya bergantung kepada AstraZeneca melainkan juga telah menandatangani kerjasama dengan 5 perusahaan farmasi lainya. Sekali vaksin diotorisasi untuk dibagikan, Inggris bisa dengan cepat keluar dari krisis.
Markit pendahuluan PMI untuk bulan November kemungkinan akan menunjukkan penurunan. PMI sektor jasa yang besar pada bulan Oktober berada pada 51.4, yang menunjukkan sedikit pertumbuhan. Penurunan dibawah 50 akan menunjukkan bahwa ekonomi Inggris sedang kembali mengalami kontraksi. Pidato dari Andy Haldane, ekonom BoE juga akan bisa menggerakkan pasar.
Dari Amerika Serikat, statistik coronavirus dan restriksi yang menyertainya akan menjadi perhatian pada minggu perdagangan yang pendek di AS. Setelah melampaui batas kematian 250.000 para investor akan fokus ke angka kematian harian, dengan prospek yang suram yang bisa melampaui puncak pada musim semi yang lalu.
Lockdown penuh bisa dilaksanakan. Keputusan Gubernur di empat negara bagian terbesar yakni California, Texas, Florida dan New York akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pasar.
Dari medan politik, konferensi pers dari tim kampanye Trump mengenai fakta kecurangan di dalam pilpres kali ini memberikan informasi yang mengejutkan akan besarnya kasus kecurangan yang kemungkinan terjadi.
Demokrat dan Republikan sedang bersaing dalam pemilihan di Georgia yang kritikal dalam memegang kontrol atas Senat karenanya tidak mungkin kompromi dalam mengeluarkan paket stimulus. Namun situasi Covid – 19 yang memburuk bisa memaksa kedua belah pihak untuk menandatangani stimulus.
Board’s Consumer Confidence untuk bulan November diperkirakan akan turun ditengah meningkatnya kasus coronavirus secara signifikan.
GDP kuartal ketiga diperkirakan mengkonfirmasi akan ekspansi yang kuat setelah hancur di kuartal kedua. Order “durable goods” untuk bulan Oktober diperkirakan bertambah lebih sedikit untuk barang – barang investasi.
Pasar juga ingin mengetahui apakah kenaikan klaim pengangguran baru-baru ini hanyalah sesaat atau merupakan suatu perubahan tren.
Terakhir, risalah pertemuan Federal Reserve pada awal November bisa memberikan pencerahan atas niat bank sentral membeli obligasi. Gubernur Jerome Powell membuka pintu bagi perluasan program QE namun investor tidak yakin apakah sudah dekat atau masih jauh.
Secara keseluruhan, gerakan naik masih memegang kontrol dengan “resistance” terdekat menunggu di 1.3285 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3310 dan kemudian 1.3360. Sementara penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.3180 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3100 dan kemudian 1.3000.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
"tren" - Google Berita
November 23, 2020 at 01:33AM
https://ift.tt/33aqwhs
Rekomendasi Forex GBP/USD 23 – 27 November 2020: Tren Masih Naik - Vibiznews
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rekomendasi Forex GBP/USD 23 – 27 November 2020: Tren Masih Naik - Vibiznews"
Posting Komentar