Bisnis.com, JAKARTA – Reli penguatan di pasar saham Asia selama dua hari terakhir diperkirakan terhenti hari ini, Rabu (8/4/2020) seiring dengan pelemahan yang terjadi pada bursa Amerika Serikat.
Salah satu faktor utamanya diperkirakan adalah kebimbangan investor antara perlambatan laju penyebaran virus corona dengan laju kematian pandemi ini.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (8/4/2020), nilai dolar AS mengalami pelemahan di tengah terjadinya pelonggaran kebijakan pembiayaan. Sementara itu, nilai tukar mata uang Yuan mendekati posisi terkuat dalam tiga minggu terakhir.
Pada pasar saham, indeks berjangka AS ditutup pada posisi melemah setelah sempat menunjukkan kenaikan hingga 3,5 persen pada perdagangan hari Selasa waktu setempat. Hal serupa terjadi pada pasar berjangka Jepang, Hong Kong, dan Australia. Kontraksi juga terjadi pada pasar obligasi.
Pada sektor komoditas, harga minyak tenggelam di level terendah sejak awal April 2020 seiring dengan kepastian perundingan antara negara-negara penghasil minyak dunia yang diharapkan dapat mencapai kesepakatan pengurangan produksi. Hal ini diharapkan dapat mengurangi anjloknya permintaan yang menuju ke level terendah yang belum pernah terjadi selama ini.
Pelemahan yang terjadi ini disebabkan oleh kenaikan angka kematian di Inggris dan Amerika Serikat yang kembali meningkatkan kewaspadaan investor terhadap situasi global.
Global Chief Investment Officer di JPMorgan Asset Management Bob Michele mengatakan, seiring berjalannya kuartal I/2020, investor mulai memahami pergerakan yang terjadi saat ini adalah hasil dari kebijakan yang dikeluarkan guna memperbaiki kondisi ekonomi.
“Pemulihan ekonomi yang terjadi diperkirakan akan membentuk pola check mark,” katanya dikutip dari Bloomberg, Rabu (8/4/2020).
Berikut adalah pergerakan pasar dunia:
Saham
Indeks Berjangka S&P 500 turun 0,3 persen hingga pukul 07:39 waktu Tokyo, Jepang.
Indeks Berjangka Jepang, Nikkei 225 turun 0,8 persen
Indeks Berjangka Hang Seng anjlok 1,4 persen
S&P/ASX 200 Futures Australia turun 1 persen.
Mata Uang
Nilai Yen Jepang di posisi 108,81 per dolar AS
Nilai beli Euro tidak banyak berubah di $1,0893
Nilai mata uang Yuan China terpantau di level 7,0650 per dolar AS
Obligasi
Imbal hasil obligasi Amerika Serikat (US Treasury) tenor 10 tahun naik 4 basis poin ke 0,71 persen
Komoditas
Harga minyak West Texas crude naik 3,1 persen ke $24,37 per barrel
Harga emas terpantau di level $1.647 per ons.
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
Bursa Asia"tren" - Google Berita
April 08, 2020 at 07:17AM
https://ift.tt/34ihped
Tren Positif Bursa Asia Diprediksi Terhenti Hari Ini - Bisnis.com
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tren Positif Bursa Asia Diprediksi Terhenti Hari Ini - Bisnis.com"
Posting Komentar