Search

Usai Corona, Tren Pariwisata Diprediksi Tinggi di Bidang Kesehatan | merdeka.com - Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong para pelaku dan penyelenggara kegiatan (event) mempersiapkan strategi untuk menghadapi perubahan tren baru dalam berwisata. Sekaligus juga bersiap menghadapi proyeksi lonjakan kinerja pariwisata pasca pandemi Covid-19.

Deputi Bidang Pemasaran (Kemenparekraf), Nia Niscaya, mengatakan pasca pandemi Covid-19 diperkirakan akan terjadi paradigma dan tren berwisata baru. Di mana tren tersebut akan mengarah pada kesehatan dan kenyamanan pada berbagai sektor mulai dari atraksi, akomodasi, preferensi produk, transportasi, hingga label higienis.

"Seperti dari sisi atraksi, wisatawan akan lebih memilih dan fokus pada atraksi wisata yang memperhatikan physical distancing atau social distancing serta memperhatikan kapasitas daya tampung, di Italia sudah melakukan bagaimana penerapan social distancing di area pantai," kata Nia Niscaya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/4).

Kemudian dari sisi transportasi, umumnya sebelum wabah terjadi wisatawan tidak terlalu memperhatikan jumlah, lama transit, harga penerbangan, hingga harga penyeberangan menggunakan ferry. Namun pascapandemi diprediksi terdapat perubahan, wisatawan akan lebih memperhatikan waktu lama transit dan jika perlu penerbangan langsung.

"Contoh lain di Batam dan Bintan, kenyamanan, sanitasi, dan higenitas di kapal ferry juga menjadi perhatian. Terlebih ferry menjadi salah satu moda transportasi untuk bisa membawa wisatawan Singapura. Contoh lainnya maskapai Emirates yang melakukan rapid test kepada seluruh calon penumpangnya," katanya.

Untuk preferensi produk, lanjut Nia, sebelumnya wisatawan mencari atraksi yang sedang ramai dan viral, serta posisinya dekat atau bahkan di perkotaan. Namun nantinya tren itu berubah ke arah kesehatan, aktivitas outdoor yang memiliki udara sejuk, self-driving, dan private tour.

Tren baru juga akan tampak di sisi akomodasi, dulu wisatawan memikiran harga. Nantinya harga sudah tidak lagi terlalu diperhatikan yang jadi perhatian adalah higienitas, sanitasi, dan keamanan.

"Untuk tipe akomodasinya seperti villa, resort, atau bahkan yang dekat dengan bandara/ferry terminal, sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan mudah diakses. Dan yang terakhir adalah label higienitas. Hal ini sudah kami koordinasikan dengan Kementerian Kesehatan dan ini menjadi pekerjaan rumah Kemenparekraf untuk memberikan panduan sebagai pedoman yang dapat disosialisasikan," kata Nia.

1 dari 1 halaman

Pemerintah Aktif Sosialisasi

sosialisasi

Nia juga menjelaskan, di tengah fase tanggap darurat pihaknya telah melakukan serangkaian strategi komunikasi baik ke dalam maupun luar negeri. Untuk dalam negeri, Kemenparekraf telah melakukan edukasi terkait bahaya COVID-19 dan kampanye #TundaMudikDulu di media sosial. Lalu kampanye #kreatifdirumah dan #jelajahdarirumah untuk menginspirasi masyarakat agar tetap kreatif serta menginspirasi perjalanan wisata setelah wabah usai.

"Di sektor ekonomi kreatif, kami juga memiliki kampanye #BeliKreatifLokal untuk 500 UMKM subsektor fesyen, kuliner, dan kriya dengan tujuan untuk membantu promosi atau dengan melakukan festival digital bersama partners e-commerce secara online," katanya.

Untuk komunikasi ke luar negeri, Kemenparekraf juga telah melakukan kampanye #StayatHome #TravelTomorrow. Hal itu lantaran penduduk dunia sangat sensitif saat ini, maka promosi luar negeri juga akan lebih menyuarakan tentang #StayatHome, namun tetap kreatif di rumah sambil terus menginspirasi untuk #TravelTomorrow.

"Tidak hanya itu, update info tentang COVID-19 di Indonesia juga dilakukan untuk meningkatkan kredibilitas Indonesia di mata dunia agar orang merasa aman untuk melakukan traveling ke Indonesia setelah wabah berakhir," pungkasnya.

[bim]

Baca juga:
Menteri Wishnutama Pastikan Realokasi Anggaran Tepat Sasaran
Mengunjungi Masjid Al Mashun Medan, Cantik nan Megah Peninggalan Kesultanan Deli
Pelaku Usaha Wisata Selam Diminta Siapkan Strategi Tingkatkan Promosi Pasca Corona
Terdampak Covid-19, Pengusaha Bus Transportasi di Bali Tuntut Insentif
Wishnutama Ajak Negara G20 Bersiap Hadapi Standar Baru Sektor Pariwisata
Kondisi Bali Sangat Terpuruk Akibat Covid-19, Potensi Kehilangan Pendapatan Rp140 T

Let's block ads! (Why?)



"tren" - Google Berita
April 30, 2020 at 12:19PM
https://ift.tt/2KJY2l0

Usai Corona, Tren Pariwisata Diprediksi Tinggi di Bidang Kesehatan | merdeka.com - Merdeka.com
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Usai Corona, Tren Pariwisata Diprediksi Tinggi di Bidang Kesehatan | merdeka.com - Merdeka.com"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.