JawaPos.com – Kasus virus Korona di Singapura menunjukkan tren kenaikan. Pada Jumat (3/4), ada 1.114 kasus posif Covid-19 dengan 5 kasus kematian. Lonjakan pasien di Singapura makin terlihat pada 1 April lalu ketika angka sudah menembus 1.000 kasus.
Kondisi naiknya tren pasien positif ini diam-diam dianggap mengkhawatirkan. Menteri Pembangunan Nasional Lawrence Wong menegaskan harus ada langkah serius menangani kenaikan kurva seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (3/4).
“Mengingat tren yang sangat mengkhawatirkan dalam penyebaran COVID-19, adalah penting bahwa Singapura membuat langkah ‘pre-emptive’,” kata Lawrence Wong pada konferensi pers Jumat (3/4).
“Kami mungkin bisa meluangkan waktu untuk melihat apakah langkah-langkah yang diterapkan sejak Jumat lalu (27 Maret) berpengaruh dalam memperlambat penyebaran virus,” kata Wong.
“Tapi kami melihat situasi setiap hari dan kami memutuskan bahwa, kami tidak bisa menunggu lebih jauh karena ada tren yang sangat mengkhawatirkan,” jelasnya.
Ada setengah kasus penularan lokal dari total seluruh kasus. Wong mengatakan bahwa ini menunjukkan bahwa kasus yang tidak terdeteksi atau tersembunyi dalam masyarakat sangat mungkin terjadi.
“Pada tingkat infeksi hari ini, kapasitas rumah sakit kami masih dapat mengatasi kasus-kasus yang masuk. Tetapi kami tidak ingin menunggu situasi di mana kasus-kasus meningkat dan tajam. Dan kemudian kami menjadi kewalahan,” jelasnya.
“Jadi kami memutuskan untuk tidak menunggu, tetapi untuk membuat langkah yang menentukan, pre-emptive sekarang, dan menempatkan pemutus sirkuit utama ini untuk mencoba dan memutuskan rantai transmisi,” tegasnya.
Wong mengatakan bahwa selama beberapa minggu terakhir, warga Singapura telah bertanggung jawab dalam mematuhi langkah-langkah baru tambahan. Sayangnya pasti ada saja kelompok yang melanggar aturan.
“Jika semua disiplin tentang pedoman, menjunjung tinggi semangat dari apa yang kita coba lakukan, maka, ada peluang pada akhir bulan, kita dapat memutar kembali keadaan,” jelasnya.
“Tetapi jika situasinya tidak membaik, jika implementasi yang buruk, maka kita harus siap untuk serangkaian situasi ini untuk terus berlanjut bahkan lebih dari sebulan,” paparnya.
Menanggapi pertanyaan tentang keefektifan pelacakan kontak dan Wong menekankan bahwa Singapura masih berusaha habis-habisan dalam pelacakan kontak dan mengkarantina kontak dekat. “Kami belum menyerah. Baik pelacakan kontak, kerja jarak jauh yang aman secara paralel. Kami kemudian memiliki peluang terbaik untuk mencoba mengendalikan penyebaran virus,” tuturnya.
Sebagian besar tempat kerja di seluruh Singapura akan ditutup. Layanan penting seperti perusahaan makanan, pasar dan supermarket, klinik, rumah sakit, utilitas, transportasi dan layanan perbankan utama akan tetap terbuka. Sekolah dan Institut Pendidikan Tinggi akan pindah ke pembelajaran berbasis rumah secara penuh mulai 8 April. Warga Singapura harus tinggal di rumah sebanyak mungkin, menghindari bersosialisasi dengan orang lain di luar rumah.
Pertemuan harus terbatas pada rumah tangga dan warga Singapura harus menghindari mengunjungi anggota keluarga besar yang tidak tinggal bersama mereka. Terutama jika mereka sudah lanjut usia atau rentan.
Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong menegaskan saran utama bagi warga Singapura adalah tinggal di rumah. Pergi hanya untuk layanan penting. “Dan jika Anda perlu keluar, hindari kontak dekat dengan kerumunan orang,” jelasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
"tren" - Google Berita
April 04, 2020 at 07:19AM
https://ift.tt/3dNcW7D
Tren Lonjakan Kasus Virus Korona di Singapura Sangat Mengkhawatirkan - JawaPos
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tren Lonjakan Kasus Virus Korona di Singapura Sangat Mengkhawatirkan - JawaPos"
Posting Komentar