INILAHCOM, Ponorogo - Masyarakat Ponorogo harus aktif mengawasi hilir mudiknya truk pengangkut hasil tambang galian C seperti pasir, tanah urug dan sejenisnya di jalan-jalan sekitarnya.
Hal ini untuk menekan laju kerusakan jalan yang terjadi sehingga potensi tambang tetap jadi rejeki dan bukan jadi musibah.
Hal ini dilontarkan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat Pelantikan Kades PAW dan Tilik Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jenangan, di halaman balai desa setempat, Selasa (18/12/2018).
Menurutnya, tambang yang ada di Desa Tanjungsari atau desa-desa lain yang punya tambang harus memberi kesejahteraan bagi warganya tapi tidak boleh menjadi musibah sebagai akibat kerusakan jalan.
Tetapi warga tidak perlu membuat jembatan timbang atau membeli alat canggih lainnya untuk bisa menentukan muatan sebuah truk berlebihan atau tidak.
"Cukup dilihat saja. Kalau pasir dari bak itu diisi sepatutnya hanya tigaperempat ya jangan sampai munjung (berlebihan). Itu bisa merusak jalan karena pasti muatan terlalu berat. Ya harus bijak juga memuatnya (untuk pengusahanya)," ungkap Ipong usai acara.
Pengawasan muatan dan memuat hasil tambang dengan bijak ini diperlukan karena Pemkab Ponorogo tidak bisa melakukan pelarangan sepenuhnya terhadap truk-truk tersebut. Apalagi kalau harus melalui jalan yang sesuai kelasnya.
Ini berlaku untuk Desa Tanjungsari yang memiliki tambang pasir dan juga desa-desa lain yang juga punya tambang galian C.
"Kan tidak ada kelas jalan khusus truk di sini. Adanya jalan ya itu saja. Maka ya harus dijaga agar laju kerusakan tidak melebihi laju perbaikan atau pembangunannya," ungkap Ipong.
Diungkapkannya, pertumbuhan jalan yang baik di Ponorogo saat ini sudah mencapai 6 persen dibanding pertumbuhan jalan baik di 2015 lalu. Angka ini didapatkan dari jumlah jalan yang diperbaiki dan dibangun dikurangi yang rusak.
Pertumbuhan 6 persen ini terhitung sudah cukup baik sebab banyak juga daerah yang pertumbuhan jalan baiknya adalah nol. Artinya, pembangunan dan perbaikan jalan seimbang dengan kerusakan yang terjadi.
"Kalau sudah dibangun maka harus dijaga agar tidak rusak. Kita ini dihadapkan pada keterbatasan anggaran sehingga harus benar-benar menjaga agar infrastruktur kita ini tidak cepat rusak. Perlu pengawasan semua pihak," katanya.
Di luar desa-desa yang memiliki tambang, Ipong menyatakan sudah memberikan instruksi kepada Dinas Perhubungan untuk melakukan monitoring secara ketat atas truk-truk pengangkut muatan berat. Jalan-jalan protokol juga tidak boleh lekas rusak dengan lewatnya truk yang overload.
"Jadi kalau lolos dari sini (desa), di luar sana, truk-truk itu harus berhadapan dengan Dinas Perhubungan," pungkas Ipong.
Di Ponorogo, sejumlah kecamatan memiliki kawasan tambang antara lain Jenangan, Ngebel, Sampung dan Sawoo.[beritajatim]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Ipong Minta Warga Awasi Truk Tambang : https://ift.tt/2UXA7CTBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Ipong Minta Warga Awasi Truk Tambang"
Posting Komentar