INILAHCOM, Beijing -- Langkah Partai Komunis Cina yang berkuasa untuk mengizinkan pemimpin Xi Jinping sebagai presiden seumur hidup Cina telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Beijing mungkin akan merongrong reformasi yang dibutuhkan untuk memelihara kesehatan ekonomi Cina.
Para pengusaha dan ekonom memperkirakan Cina akan tergelincir ke arah kekuasaan satu-orang di bawah pemerintahan Xi, demikian laporan yang dikutip dari VOA.
Para analis sektor swasta mengatakan pemusatan kekuasaan yang lebih besar di tangan Xi dapat menghambat kegiatan usaha dan mengurangi investasi karena ekonomi Cina akan lebih sulit dan kurang mampu menghadapi tantangan.
Partai Komunis Cina yang berkuasa sudah mengusulkan pencabutan pasal di konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya untuk dua kali lima tahun.
Dengan usulan itu, maka Presiden Xi Jinping akan tetap bisa menjabat setelah masa akhir jabatan keduanya pada tahun 2023 mendatang. Xi, 64 tahun, sudah menjabat presiden Cina sejak tahun 2013.
Tahun lalu kongres Partai Komunis sudah memberinya status sebagai pemimpin yang paling berpengaruh di Cina setelah mendiang Mao Zedong.
Dalam kongres Oktober tahun lalu, tercapai suara bulat untuk memasukkan "Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Watak Cina di Era Baru" ke dalam konstitusi Partai Komunis Cina
Usulan pencabutan pasal yang membatasi dua masa jabatan presiden diperkirakan akan disahkan dalam sidang Kongres Rakyat Nasional pada 5 Maret mendatang.
Kongres Rakyat Nasional--yang merupakan parlemen Cina--biasanya lebih merupakan pengesahan atas usulan-usulan yang sudah lebih dulu disiapkan partai dan para pengamat menduga kali ini juga tidak akan ada hambatan atas usulan pencabutan pasal tersebut. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Presiden Seumur Hidup Resahkan Swasta Cina : http://ift.tt/2t5DD49Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Presiden Seumur Hidup Resahkan Swasta Cina"
Posting Komentar