INILAHCOM, Jakarta - Dari awal tahun sampai 31 Agustus 2017, realisasi penerimaan pajak masih cukup seret angkanya baru mencapai 53,5% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 sebesar Rp1.283,57 triliun.
Banyak kalangan yang memberi usul kepada pemerintah untuk melakukan "second window" atau pengampunan sanksi terhadap wajib pajak yang belum jujur ikut amnesti pajak atau tidak ikut amnesti pajak.
Namun langkah tersebut mentah-mentah ditolak oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. "Engga ada lagi, (second) window sudah habis," kata Darmin saat di Gedung DPR, Rabu (13/9/2017). "Yah siapa, yang ikut sedikit," tambah Darmin.
Mantan Dirjen Pajak tersebut bilang langkah tersebut tak tepat, hanya akan membuat citra pemerintah tidak kredibel. "Itu nggak kredibel kalau dibuka pintu lagi, namanya begituan ya kalau enggak pakai kesempatannya, ya ambil risiko," kata Darmin.
Menurut Darmin angka 53,5% penerimaan tidaklah buruk-buruk amat, namun pemerintah bertekad untuk terus mengejar target yang dicapai dalam APBN-P 2017.
"Yah memang penerimaan kita tidak cukup lah seperti harapan kita, tapi ya ini kan ada hubungannya dengan baru bayar tax amnesty segala macam ada loh itu, tapi ada juga hubungannya dengan perkembangan ekonomi, jadi macam-macam," katanya.
"Tapi jangan terlalu risau, kita sendiri sedang siapkan juga perubahan IT dari perpajakan supaya pajaknya kemudian lebih efektif collectnya," tambah dia. [hid]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Inilah Alasan Darmin Ogah Ada Tax Amnesty Jilid II : http://ini.la/2404275Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Inilah Alasan Darmin Ogah Ada Tax Amnesty Jilid II"
Posting Komentar