Search

Simak, 9 Gaya Hidup Pro Keberlanjutan yang Jadi Tren di 2021 - Kompas.com - Lifestyle Kompas.com

KOMPAS.com - Semakin meningkatnya isu perubahan iklim dan pemanasan global pada tahun 2021, memicu orang-orang untuk semakin peduli terhadap pentingnya aspek keberlanjutan (sustainability).

Sebab, keberlanjutan tak hanya terkait upaya melindungi lingkungan dan ekosistem untuk masa depan, tetapi juga dapat bermanfaat bagi bisnis dan kehidupan sehari-hari.

Nah, belakangan ini, gaya hidup dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keberlanjutan juga sangat diminati, hingga menjadi sebuah tren dalam kehidupan.

Baca juga: Blue Beauty, Gerakan Kecantikan untuk Keberlanjutan Lingkungan Laut

Berikut ini adalah 10 tren terkait berkelanjutan yang terjadi di tahun 2021.

1. Energi terbarukan

Bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas bertanggung jawab untuk memberi dunia sekitar 80 persen dari konsumsi energinya.

Hal ini membuat bahan bakar fosil memiliki dampak terbesar terhadap lingkungan dan krisis iklim.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Oleh sebab itu, energi terbarukan seperti panel surya, turbin angin, dan energi pasang surut mulai banyak dicari untuk dapat menggantikan sumber-sumber energi dari bahan bakar fosil yang tidak berkelanjutan.

Panel surya adalah salah satu jenis energi terbarukan yang paling populer karena ditenagai oleh sinar matahari dan dapat ditempatkan di lokasi mana pun, paling sering di panel atap.

2. Udara bersih

Sekarang udara bersih lebih menjadi prioritas daripada sebelumnya.

Dengan meningkatnya pemanasan global, planet ini menjadi semakin tercemar akibat industri dan penggunaan bahan bakar fosil.

Namun, selama masa lockdown saat pandemi Covid-19, langit yang sebelumnya tercemar mulai cerah dan hal ini memengaruhi masyarakat untuk mencari lebih banyak alternatif ruang hijau.

3. Fesyen berkelanjutan

Industri fesyen bertanggung jawab hingga 10 persen dari emisi gas rumah kaca dan diperkirakan 92 juta ton limbah.

Baca juga: Rayakan 150 Tahun, Friesland Campina Konsisten pada Isu Keberlanjutan

Bahkan, fast fashion memiliki efek terbesar pada keberlanjutan karena cara bahan diperoleh dan cara pembuatannya.

Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu mencari perusahaan pakaian berkelanjutan atau belanja barang bekas sebagai pilihan yang lebih ramah lingkungan.

4. ESG

Environment, Social, and Governance (ESG) adalah kriteria keberlanjutan perusahaan seperti pengelolaan limbah, penggunaan energi terbarukan, dan sikap terhadap perubahan iklim.

Ini menjadi lebih penting bagi perusahaan dan bisnis karena mereka bertanggung jawab atas keberlanjutan mereka dan konsumen peduli dengan efek dari kebiasaan pembelian produk.

5. Sumber makanan yang berkelanjutan

Industri makanan atau pertanian bertanggung jawab atas 25 persen emisi.

Apalagi, pertanian menciptakan sejumlah besar gas rumah kaca karena hewan itu sendiri dan cara bertani.

Banyak produk makanan yang diimpor dari negara lain dan menciptakan gas rumah kaca.

Maka dari itu, konsumsi makanan berkelanjutan, mencari alternatif daging dan ikan dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Kita bisa menemukan makanan-makanan yang bersumber secara lokal atau etis, sehingga dapat membantu mendorong menuju kehidupan yang berkelanjutan.

6. Bekerja dari rumah

Ketika pandemi Covid-19 melanda, sebagian besar tempat kerja terpaksa ditutup dan orang-orang harus tinggal di dalam rumah untuk bekerja dari rumah mereka sendiri.

Baca juga: Dukung Keberlanjutan Lewat Pemilihan Busana Model Klasik

Ini tidak hanya berarti pekerjaan dapat dilanjutkan dengan aman tetapi lebih sedikit transportasi dan perjalanan yang dibutuhkan.

Meskipun kasus Covid-19 mulai mengalami penurunan, namun masih ada beberapa orang yang tetap bekerja dari rumah dan itu menimbulkan efek berkelanjutan jika dilakukan secara terus-menerus.

7. Compulsory climate action

Compulsory climate action adalah undang-undang yang diberlakukan mengenai keberlanjutan yang harus dipatuhi oleh perusahaan.

Aturan ini menganjurkan perusahaan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, menghentikan produksi, dan menggunakan sumber energi yang lebih berkelanjutan.

Hal ini penting karena tanpa adanya peraturan ini, perusahaan dapat mengambil jalan pintas untuk keberlanjutan.

8. Kendaraan listrik

Menggunakan kendaraan listrik dapat mengurangi jumlah bahan bakar fosil yang kita gunakan.

Mobil listrik yang hanya menggunakan listrik jauh lebih baik bagi lingkungan daripada mobil yang mengunakan bahan bakar bensin dan diesel.

Untuk mengurangi dampak lingkungan dari moda transportasi, kita juga dapat melakukannya dengan memilih menggunakan transportasi umum, bersepeda atau berjalan kaki, yang menciptakan lebih sedikit polutan.

9. Bebas sampah

Banyak sampah yang biasanya berakhir di tempat pembuangan akhir dan bahkan di ekosistem lokal kita yang dapat membahayakan kehidupan hewan maupun tumbuhan.

Baca juga: Fesyen Berkelanjutan dan Sumber Kapas yang Ramah Lingkungan

Menjadi bebas sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Misalnya, mengubah cara dan tempat kita berbelanja dengan memilih produk tanpa kemasan, atau membeli barang bekas untuk menghindari kontribusi terhadap pemborosan.

Selain itu, membuang sampah dengan benar seperti daur ulang dan pengomposan juga dapat mengurangi efek penumpukan sampah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)



"tren" - Google Berita
October 26, 2021 at 06:34AM
https://ift.tt/3bdMTq5

Simak, 9 Gaya Hidup Pro Keberlanjutan yang Jadi Tren di 2021 - Kompas.com - Lifestyle Kompas.com
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Simak, 9 Gaya Hidup Pro Keberlanjutan yang Jadi Tren di 2021 - Kompas.com - Lifestyle Kompas.com"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.