Search

Lima Tren Pengaruhi Pasar Biodiesel Sawit di Dunia - InfoSAWIT

InfoSAWIT, JAKARA - Lima tren akan mengubah pasar biofuel berbahan dasar minyak kelapa sawit pada tahun 2020. Dalam ulasan Chain Reaction Research, salah satu alasan yang mendasari perluasan industri perkebunan kelapa sawit selama sepuluh tahun terakhir adalah upaya mengantisipasi peningkatan permintaan global akan bahan bakar nabati.

Pada tahun 2010, Uni Eropa merancang Renewable Energy Directive (instruksi pengarahan energi terbarukan), yang menetapkan target bagi negara anggota dan memberikan insentif untuk beralih ke bahan bakar biosolar berbahan dasar minyak kelapa sawit.

Instruksi tersebut ikut menyebabkan peningkatan impor minyak kelapa sawit di Uni Eropa sebesar 40% dari tahun 2010 sampai 2017. Secara global, konsumsi biodiesel meningkat dari 1,1 juta kiloliter (0,3 miliar galon) pada tahun 2001 menjadi 35,2 juta kiloliter (9,3 miliar galon) pada tahun 2016.

58% dari seluruh bahan bakar nabati dikonsumsi di: Amerika Serikat (22%), Brazil (10%), Prancis (10%), Indonesia (9%), dan Jerman (7%). Pada tahun 2017, 31% bahan baku yang digunakan secara global dalam produksi biosolar berasal dari minyak kelapa sawit.

Namun demikian, catat Chain Reaction Research, keinginan untuk menggunakan bahan bakar nabati berbahan dasar minyak kelapa sawit menurun drastis di Eropa beberapa tahun terakhir. Minyak kelapa sawit sudah tidak dianggap lagi sebagai bahan bakar nabati yang berkelanjutan karena statusnya sebagai penyebab deforestasi dan perubahan penggunaan lahan secara tidak langsung.

Maka dari itu, Uni Eropa telah mengumumkan rencana untuk secara bertahap meniadakan biosolar berbahan dasar minyak kelapa sawit sebelum tahun 2030. Pohon kelapa sawit yang ditanam lima sampai sepuluh tahun yang lalu untuk mengantisipasi lonjakan permintaan bahan bakar nabati di Eropa telah matang. Karena lonjakan pemintaan bahan bakar nabati tidak kunjung terwujud, industri kelapa sawit menghadapi kelebihan pasokan secara struktural.

Inisiatif kebijakan terbaru telah mengubah prospek bahan bakar nabati global tahun 2020 dan seterusnya. “Beberapa kebijakan yang diterbitkan selama sepuluh tahun terakhir akan mulai berlaku pada bulan-bulan mendatang, sehingga menimbulkan pergeseran dalam pasar bahan bakar nabati berbahan dasar minyak kelapa sawit di tingkat konsumen,” demikian catat analisa Chain Reaction Research.

Apabila pasar konsumen tidak dapat menerapkan tindakan pencegahan yang efektif untuk menjamin produksi yang berkelanjutan, maka pergeseran tersebut dapat menciptakan pasar leakage (kebocoran)yang baru untuk minyak kelapa sawit yang tidak berkelanjutan.

Berikut tren yang merubah pengembangan biofuel di dunia, tren pertama, Indonesia dan Malaysia meningkatkan mandat campuran bahan bakar nabati, kedua, Prancis mengakhiri keringanan pajak, sementara Renewable Energy Directive Uni Eropa menghapus penggunaan minyak kelapa sawit secara bertahap

Ketiga, Organisasi Kemaritiman Internasional menerapkan batasan belerang secara global untuk bahan bakar kapal, Keempat, Industri penerbangan berkomitmen pada pertumbuhan netral karbon dari tahun 2020 dan seterusnya, dan Kelima, Tiongkok beralih ke bahan bakar nabati berbahan dasar minyak kelapa sawit karena perang dagang dengan AS. (T2)

Adblock test (Why?)



"tren" - Google Berita
June 28, 2021 at 05:46AM
https://ift.tt/3h2lbQA

Lima Tren Pengaruhi Pasar Biodiesel Sawit di Dunia - InfoSAWIT
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Lima Tren Pengaruhi Pasar Biodiesel Sawit di Dunia - InfoSAWIT"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.