JAKARTA - Pemerintah mengklaim pemulihan ekonomi Indonesia sudah menunjukkan tren yang positif dan membentuk kurva V.
“Konfirmasi bahwa kita pada tren yang menuju positif dan ini adalah kurvanya adalah kurva V seperti di berbagai negara lain,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Perkembangan dan Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional, Jakarta, Rabu (5/5).
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2021 masih terkontraksi -0,74% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year/yoy.
Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto atau PDB atas dasar harga berlaku kuartal I/2021 mencapai Rp3 969,1 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.683,1 triliun.
“Kalau kita lihat berbasis kepada harga konstan kita lihat di kuartal I kita punya PDB sebesar Rp2.703 triliun dan ini mendekati kuartal I di tahun yang lalu,” kata Airlangga.
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan tren perbaikan yang positif. Meski masih negatif -2,23%, konsumsi rumah tangga juga disebut sudah lebih baik dibandingkan periode kuartal IV/2020.
Demikian pula konsumsi pemerintah pada periode ini yang disebut terbukti menjadi bantalan perekonomian saat ini. Konsumsi pemerintah tercatat tumbuh 2,96%.
Di sisi lain, investasi yang masih sedikit terkontraksi yakni -0,23% dinilai juga sudah membaik. Ekspor dan impor pun tercatat masing-masing 6,74% dan 5,27%. “Jadi ekspor dan impornya sudah pada tren yang sehat,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut, di sisi produksi, Airlangga bilang beberapa sektor sudah mengalami pertumbuhan yang positif.
Sektor informasi dan komunikasi tumbuh sebesar 8,72%; pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 5,49%; jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 3,64%; pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 2,95%; pengadaan listrik dan gas sebesar 1,68%; dan real estat sebesar 0,94%.
Sementara, jika dilihat secara spasial, beberapa pulau juga sudah tumbuh meskipun masih dalam zona negatif. Hanya Pulau Sulawesi dan Maluku serta Papua yang mampu tumbuh positif masing-masing 1,20% dan 8,97%.
“Sulawesi, Maluku, Papua dua-duanya sudah berada dalam jalur positif terutama berbasis kepada industri nikel dan copper and gold,” ujar Airlangga.
Oleh karena itulah, Airlangga optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 bisa lebih baik dari kuartal sebelumnya. Ia bilang, pemerintah percaya diri pertumbuhan ekonomi kuartal selanjutnya bisa mencapai 7%.
“Oleh karena itu, pemerintah konfiden bahwa angka 6,9 ataupun 7% itu bisa dicapai di kuartal II,” katanya.
Diklaim Solid
Di kesempatan yang berbeda, Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kinerja ekonomi pada kuartal I/2021 mengindikasikan tren pemulihan yang solid dan optimisme ekonomi pasca pandemi.
Oleh sebab itu, angka penambahan kasus positif covid-19 harus dijaga terus menurun dan pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional alias PEN terus diperkuat dan semakin terarah untuk mendukung dunia usaha dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Ia menambahkan, kewaspadaan dan langkah antisipatif harus dijaga mengingat pandemi belum sepenuhnya usai. Kasus yang terjadi di India yang mencatat rekor tertinggi hingga mencapai 400 ribu kasus per hari harus menjadi pelajaran berharga.
“Upaya pembukaan aktivitas ekonomi perlu dilaksanakan secara lebih hati-hati dan memperhatikan disiplin terhadap protokol kesehatan,” katanya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (5/5).
Sejalan dengan itu, pemerintah mengklaim secara konsisten terus memperkuat langkah pemulihan ekonomi melalui faktor yang menjadi game changer melalui penanganan pandemi, dukungan kepada sektor riil, dan kebijakan reformasi struktural.
Langkah penanganan di bidang kesehatan tetap menjadi prioritas utama untuk mengatasi sumber guncangan. Hal ini mencakup program vaksinasi gratis bagi sekitar 181,5 juta orang yang diharapkan mampu mencapai herd immunity pada awal 2022.
“Selain itu, upaya penguatan dan penegakan disiplin protokol kesehatan juga terus dilakukan baik dengan 3M, maupun upaya TLI (Tes, Lacak, dan Isolasi) yang komprehensif,” sambung Febrio.
Tidak hanya itu, ia bilang pemerintah juga terus memberikan survival and recovery kit melalui Program PEN yang secara konsisten mengakselerasi pemulihan ekonomi.
Hingga 30 April 2021, program PEN sudah terealisasi sebesar Rp155,63 triliun atau 22,3% dari pagu anggaran PEN 2021, mencakup program perlindungan sosial sebesar Rp49,07 T atau sekitar 32,7% dari pagu.
Sementara itu, dukungan kepada UMKM dan korporasi serta insentif usaha masing-masing telah terealisasi sebesar Rp40,23 T (20,8% dari pagu) dan Rp26,20 T (46,2% dari pagu).“Ke depan, penyaluran PEN akan terus dipercepat guna mendorong kinerja perekonomian kembali ke zona positif,” ujar Febrio.
"tren" - Google Berita
May 05, 2021 at 06:05PM
https://ift.tt/3xPiIPR
Membentuk Kurva V, Pemulihan Ekonomi Menuju Tren Posi - Validnews
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Membentuk Kurva V, Pemulihan Ekonomi Menuju Tren Posi - Validnews"
Posting Komentar