Merdeka.com - Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga menilai tren tongkrongan remaja SCBD di kawasan Sudirman, Dukuh Atas, tidak akan bertahan lama. Kegiatan para remaja di kawasan tersebut tidak lain hanya sebagai pengisi waktu libur sekolah.
"Tren ini tidak akan berlangsung lama, karena kegiatan ini muncul saat liburan sekolah. Artinya kegiatan sekolah mulai kembali belum tentu kegiatan seperti Citayam fashion week akan berlangsung," ucap Nirwono kepada merdeka.com, Sabtu (16/7).
Nirwono menuturkan para remaja berbondong-bondong mendatangi kawasan tersebut sebagai bentuk aktualisasi diri di media sosial. Bersamaan dengan itu, pemerintah cenderung memanfaatkan sesuatu yang viral untuk menyukseskan berbagai program dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Sikap tersebut telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta dengan menggandeng Jeje 'Slebew' untuk mengingatkan sesama remaja di kawasan tersebut agar menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang terbuka.
"Pemerintah cenderung memanfaatkan ketenaran sesaat itu untuk keperluan pemerintah, bisa kampanye atau kegiatan lainnya," pungkasnya.
2 dari 2 halaman
Pemprov DKI Jakarta telah menjadikan Jeje 'Slebew' dan Bonge cs sebagai duta kebersihan dan ketertiban kawasan Dukuh Atas. Hanya saja, Pemprov DKI melalui Dinas Lingkungan Hidup, melibatkan Jeje untuk berkolaborasi membuat konten sosialisasi kebersihan.
"Collab bareng (Jeje dan kawan-kawan) buat konten-konten sosialisasi menjaga kebersihan dan ketertiban di ruang publik," kata pejabat humas Dinas Lingkungan Hidup DKI, Yogi Ikhwan kepada merdeka.com, Jumat (15/7).
Menurut dia, ketenaran Jeje dan remaja viral asal Bojong Gede Depok Bogor, saat ini setidaknya mampu mempengaruhi sikap dan kebiasaan para remaja yang kerap menghabiskan waktu di Dukuh Atas, untuk memastikan kawasan tersebut tetap bersih dari sampah.
Tidak hanya soal pengaruh Jeje dan kawan-kawan, Yogi berujar bahwa volume sampah di kawasan Dukuh Atas mengalami penurunan seiring dengan sosialisasi serta penyuluhan, dan kegiatan operasi tangkap tangan sebagai sanksi sosial.
"Sudah jauh berkurang sampah di Kendal berkat sosialisasi dan penyuluhan kita, dan operasi tangkap tangan sanksi sosial simpatik yang kita gelar sejak tanggal 7 Juli," sebutnya.
Selain Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP Jakarta Pusat juga melibatkan Jeje 'Slebew', remaja viral karena fashion week ala Citayam di Terowongan Kendal dan sekitar Dukuh Atas, untuk mengingatkan para remaja agar menjaga kebersihan dan ketertiban.
"Saya dengan Jeje mengajak teman-teman atau adik-adik remaja yang sering berkunjung ke area Kendal, himbauannya tidam boleh membuang sampah sembarangan, hindari kerumunan, kalau nongkrong jangan terlalu malam," ucap Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Hendra, dikutip pada Kamis (18/7).
Hendra mengingatkan bahwa batas para remaja nongkrong di sekitar Dukuh Atas maksimal hanya sampai jam 10 malam. Setelah itu, para remaja diharuskan membubarkan diri dan kembali ke kediaman masing-masing.
Hendra menambahkan, keterlibatan Jeje Slebew juga sebagai kampanye kepada remaja Citayam, Bogor, agar tetap memakai masker saat berkumpul. Sebab, imbuhnya, pandemi Covid-19 masih terjadi. [ray]
Baca juga:
Jeje Slebew-Bongge CS jadi Duta Kebersihan di Dukuh Atas, Wagub DKI: Ini Kan Kreatif
Kata Pemprov DKI Gandeng Jeje 'Slebew' dan Bonge Duta Kebersihan Dukuh Atas
"tren" - Google Berita
July 16, 2022 at 01:56PM
https://ift.tt/BnyWq3K
Tren Remaja SCBD Nongkrong di Dukuh Atas, Bertahan Lama atau Hanya Sementara? | merdeka.com - Merdeka.com
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/TZ4CFKc
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tren Remaja SCBD Nongkrong di Dukuh Atas, Bertahan Lama atau Hanya Sementara? | merdeka.com - Merdeka.com"
Posting Komentar