ADA yang bertanya tentang status saya terdahulu, tepatnya pada kalimat berikut ini:
"Saya pernah membaca sebuah kitab yang menyatakan bahwa urusan makan, seks dan tempat tinggal itu adalah urusan yang tak hanya manusia yang butuh melainkan juga binatang. Mustahil sesuatu yang manusia dan binatang itu berserikat menjadi faktor kebahagiaan puncak. Kalau iya, maka binatang pun akan menggapai bahagia puncak. Yang tidak dimiliki binatang adalah akal dan hati yang beriman. Inilah penentu puncak bahagia."
"Benarkah seperti itu?" Demian tanyanya. Saya jawab bahwa kalau bahagia ditentukan oleh banyak sedikitnya makan, maka gajah adalah yang paling bahagia. Kalau kuatnya seksual adalah sebagai penentu, maka kuda dan kambing mendominasi bahagia. Kalau paling bayaknya tidur adalah ukurannya maka binatang tertentu adalah pemenangnya. Lalu dimana posisi manusia?
Hidup terus berproses akan menua. Semakin tua manusia akan semakin melemah, wajahpun akan berubah tak seperti saat muda. Makanpun mulai berkurang, serta tidurpun seringkali terganggu. Masihkah akan mengandalkan tiga hal tersebut di atas?
Saat ini cobalah lihat siapakah orang tua yang saat tua tetap mulia dan dimuliakan? Apakah yang dulunya kekar dan gagah, cantik dan mempesona, serta lincah locat kanan loncat kiri? Bukan. Yang tetap mulia adalah mereka yang istiqamah dalam iman dan ilmu. Mari kita tiru yang terakhir ini agar masavtua kita dan akhirat kita tetap dalam kemuliaan hakiki. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Perjuangan Mengubah Mindset Tentang Bahagia : http://ini.la/2404799Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Perjuangan Mengubah Mindset Tentang Bahagia"
Posting Komentar