Search

Tren Belanja Baru Melanda Tiongkok - Investor Daily

BEIJING, investor.id – Laporan “China Shopper Report” yang ditulis perusahaan konsultan Bain & Company dan perusahaan analitik Kantar Worldpanel mengungkapkan bahwa warga kota-kota kecil di Tiongkok lebih bersedia mengeluarkan uang untuk dibandingkan warga kota-kota besar. Hal ini menjadi penanda dari tren belanja baru yang sekarang melanda Tiongkok

Tahun lalu, konsumen Tiongkok dilaporkan mengurangi merek-merek asing dari daftar belanja kebutuhan sehari-hari. Yang mana hal ini terkait pandemi virus corona Covid-19.

Menurut laporan, volume merek asing yang dijual di Tiongkok pada tahun lalu turun 4,1%. Sedangkan harga jualnya rata-rata naik 1%. Akibatnya, studi tersebut mengatakan bahwa nilai merek asing turun 3,1%, dibandingkan penurunan 0,5% untuk perusahaan domestik. Bain menyebutkan, jika volume diukur dengan kilogram, liter atau unit tergantung pada kategorinya.

“Merek-merek Tiongkok, dibantu oleh rantai pasokan lokal mereka yang kuat, bereaksi lebih cepat terhadap pergeseran sentimen konsumen dan menangkap lebih banyak pertumbuhan volume dengan menurunkan harga jual rata-rata,” demikian menurut laporan yang dikutip CNBC.

Laporan yang pada dirilis 29 Juni mencerminkan kantong-kantong pertumbuhan ekonomi yang telah memperlambat ekspansinya sebelum pandemi. Dalam laporan yang telah dibuat perusahaan selama 10 tahun berturut-turut, juga memperlihatkan kategori yang disebut fast-moving consumer goods (FMCG), mencakup makanan, minuman, perawatan pribadi, dan perawatan di rumah. Tapi, laporan ini mengecualikan barang-barang, seperti pakaian.

Sebagai informasi, pandemi Covid-19 telah mengganggu rantai pasokan global dan arus perdagangan, karena pemerintah membatasi aktivitas-aktivitas bisnis dan perjalanan internasional dalam upaya mengendalikan penyebaran virus. Tiongkok sendiri secara khusus membatasi kemampuan warga negara asing untuk masuk ke negaranya.

Ketegangan geopolitik yang memanas ikut menghambat kemampuan beberapa merek asing untuk melakukan penjualan di Tiongkok di awal tahun ini. Semisal, yang dialami oleh merek pakaian H&M di Tiongkok.

Merek asal Swedia itu mendapat tindakan tegas dari Negeri Tirai Bambu pada Maret karena berkomentar soal kekhawatirannya atas dugaan kerja paksa di wilayah Xinjiang. Pihak pengelola mengungkapkan pada 1 Juli, bahwa situasinya di Tiongkok tetap kompleks.

Di sisi lain, jajaran eksekutif untuk merek pakaian olahraga Nike dan Adidas lebih optimistis tentang pertumbuhan pasar. Hal ini diperlihatkan dalam laporan pendapatan dalam dua bulan terakhir.

Dalam catatan “China Shopper Report” memang tidak mencakup pakaian. Namun laporan menemukan bahwa dalam kategori, termasuk produk perawatan pribadi dan rumah tangga, merek-merek asing itu mampu mengejar dan melampaui merek lokal dalam hal pertumbuhan nilai pasar pada 2019, sebelum pandemi.

“Secara umum, ketika Anda berbicara tentang merek asing. Para konsumen Tiongkok mengenal mereka, mereka memahaminya, mereka senang membeli dan menggunakannya, seperti mereka menikmati membeli dan menggunakan merek lokal,” ujar Bruno Lannes, mitra Bain yang berbasis di Shanghai.

Lannes menambahkan, para konsumen Tiongkok umumnya menjadi kurang setia dan membeli dari berbagai merek yang lebih besar. “Fakta bahwa ini adalah merek lokal lawan merek internasional mungkin bukan kriteria penting. Apa yang lebih penting, apakah ini merek yang tepat untuk saya?” tanyanya, menunjuk pada faktor-faktor seperti fungsionalitas dan rekomendasi teman-teman.

Kota Kecil Tumbuh Pesat

Di saat total pengeluaran untuk barang-barang FMCG turun lebih dari 1% di kota-kota terbesar Tiongkok, seperti Beijing. Sebalinya ada peningkatan pengeluaran di kota-kota yang lebih kecil.

“Semakin kecil kota, semakin cepat pertumbuhan pengeluaran FMCG pada 2020. Populasi di kota-kota yang lebih rendah terus meningkat karena migrasi pedesaan. Juga, karena penduduk kota-kota yang lebih rendah biasanya jarang bepergian, mereka tidak terlalu terpengaruh oleh wabah Covid-19. Volume pembelian setiap rumah tangga terus tumbuh relatif terisolasi dari gangguan Covid-19,” demikian bunyi laporan tersebut, merujuk pada belanja untuk kategori barang konsumsi yang mencakup makanan kemasan, jus, dan barang perawatan pribadi.

Menurut Lannes ada perbedaan kontras dengan laporan di tahun-tahun sebelumnya, ketika tingkat pertumbuhan cukup mirip di seluruh negeri.

Dia mengatakan banyak merek masih dapat menemukan pasar baru di bagian Tiongkok yang kurang berkembang. Sementara itu, tren belanja berbasis internet baru, seperti kelompok atau pembelian komunitas sudah mampu menarik pengguna yang lebih tua di luar kota-kota besar.

Laporan itu mengungkapkan tren lain yang digerakkan oleh internet, streaming langsung e-commerce, yang kemungkinan akan dibangun di atas pertumbuhan besar tahun lalu dengan total nilai barang dagangan kotor (gross merchandise value/GMV) 2 triliun yuan (US$ 312,5 miliar) di tahun ini. GMV sendiri merujuk pada nilai barang yang dijual selama periode waktu tertentu.

Faktanya, penulis laporan memperkirakan streaming langsung e-commerce dapat meningkatkan pangsa penjualan ritel Tiongkok menjadi sekitar 9% atau 10% di tahun ini atau naik dari kisaran 6% menjadi 7% pada 2020.

Namun, banyak konsumen Tiongkok yang masih enggan berbelanja di tingkat pra-pandemi. Angka penjualan ritel tahun lalu pun turun, sementara pertumbuhan belanja konsumen telah meleset dari ekspektasi analis selama dua bulan terakhir.

Menurut Kementerian Perdagangan, pertumbuhan lemah terjadi karena pemerintah mencoba merangsang konsumsi dengan promosi khusus pada Mei yang memperlihatkan perolehan nilai transaksi 4,82 triliun yuan, atau naik 22,8% dari tahun lalu.

“Secara keseluruhan, masyaraka mau belanja. Itu sebabnya volumenya naik. Tapi, mereka sedikit lebih sensitif terhadap harga daripada sebelumnya,” tambah Lannes dari Bain.


 

Editor : Happy Amanda Amalia (happy_amanda@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily

Adblock test (Why?)



"tren" - Google Berita
July 06, 2021 at 05:58AM
https://ift.tt/3jQNovx

Tren Belanja Baru Melanda Tiongkok - Investor Daily
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tren Belanja Baru Melanda Tiongkok - Investor Daily"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.