JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pedagang sepeda mengeluhkan merosotnya penjualan sejak tren gowes mulai memudar dalam beberapa bulan terakhir.
Ajan bercerita, penjualan sepeda terasa sangat baik pada awal pandemi Covid-19 di tahun 2020. Kala itu, Ajan tak henti melayani pembeli.
Semua jenis sepeda baik yang dijual murah maupun mahal, sepeda model lama hingga terbaru mulai dari jenis Mountain Bike hingga Seli, bisa ludes terjual.
Dia menjual sepeda berbagai jenis mulai dari Rp 2.000.000 hingga Rp 6.000.000.
Baca juga: Cerita Pedagang Sepeda Saat Tren Gowes Menurun: Dulu Ludes, Kini Rugi Ratusan Juta Rupiah
"Kondisi kemarin (saat ramai), tidak ada stok sepeda seperti yang di sini (display). Sampai habis ludes terjual. Setiap hari 30 unit terjual," kata Ajan, Kamis (17/6/2021).
Namun, kondisi penjualan sepeda berubah drastis saat tren gowes mulai memudar. Sepeda yang dijual dengan harga murah masih diburu pembeli, sedangkan sepeda dengan harga mahal harus "jalan di tempat."
Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
"Stok sepeda ada puluhan unit. Kalau penjualan yang murah masih ada satu atau dua unit (terjual). Kalau yang mahal, sama sekali tidak gerak. Rugi ada kira-kira ratusan juta," ucap Ajan.
Namun, Ajan masih bisa bernafas lega. Sebab, masih ada pelanggan yang kerap berbelanja di toko yang sudah dijalani 25 tahun lebih.
"Beberapa pembeli yang langganan ada, masih ada yang ke sini beli barang. Saya tidak jual online. Mau beli sepeda di Formula Bike, datang ke toko," tutup Ajan.
Baca juga: Polri Ingin Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin Dibongkar, Ini Komentar Ombudsman Jakarta
Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo Utomo sebelumnya mengatakan, salah satu alasan anjloknya harga sepeda ialah melimpahnya pasokan, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Dan juga koreksi pasar yang tadinya (harga) naik karena stok tahun lalu kurang, dan para pedagang (yang sempat) menaikkan harga sudah menyesuaikan situasi,” tuturnya kepada Kompas.com, Minggu (13/6/2021).
Selain itu, melihat turunnya minat dan daya beli masyarakat terhadap sepeda, khususnya sepeda lipat, produsen memutuskan untuk melakukan penyesuaian terhadap komponen sepeda, sehingga juga terjadi penurunan harga.
“Misal sebelumnya harga (sepeda lipat) Rp 4 juta lebih, sekarang turun sampai Rp 2,5 juta,” kata Eko.
Baca juga: Menghapus Kasta Pesepeda di Jakarta
Secara rerata, harga sepeda di pasar dalam negeri merosot sekitar 20 persen sampai 30 persen dibanding tahun lalu.
“Saat ini kondisi stok sepeda di dealer, produsen, dan importir sedang banyak stok,” katanya.
Berbeda dari unit sepeda, untuk komponen sepeda Eko menyebutkan, saat ini pasokannya masih terbatas dikarenakan permintaan produsen yang masih tinggi.
“Walaupun sudah mulai ada dalam jumlah sedikit hal ini terjadi karena permintaan komponen masih banyak dari para produsen sepeda dan juga adanya pengaturan produksi di pabrik,” ucapnya.
"tren" - Google Berita
June 18, 2021 at 03:54PM
https://ift.tt/3zEcHq6
Keluh Pedagang Sepeda Saat Tren Gowes Menurun: Sepeda Murah Masih Terjual, Sepeda Mahal Sama Sekali Tidak Gerak - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Keluh Pedagang Sepeda Saat Tren Gowes Menurun: Sepeda Murah Masih Terjual, Sepeda Mahal Sama Sekali Tidak Gerak - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com"
Posting Komentar