Search

5 Tren Belanja Setelah Wabah Covid-19 Berakhir - Suara Pembaruan

Beritasatu.com - Tren berbelanja di supermarket akan berubah karena pandemi virus corona atau Covid-19. Karyawan toko menggunakan masker, kaca atau plastik pelindung di kasir, lorong satu arah dan hand sanitizer di mana-mana adalah the new normal yang sudah biasa kita lihat.

Beberapa tren berbelanja diperkirakan akan tetap hadir meskipun wabah Covid-19 sudah selesai. Berikut adalah tren berbelanja ke depan:

1. Transaksi Tanpa Sentuhan
Konsumen akan lebih peka terhadap kuman karena Covid-19. Beberapa peritel seperti Walmart di AS dan Hypermart di Indonesia sudah menggunakan transaksi nontunai tanpa sentuhan sama sekali. Mereka menggunakan aplikasi pada smartphone yang memungkinkan konsumen menindai kode QR di kasir. Aplikasi seperti OVO, Apple Pay dan Google Pay memungkinkan pembayaran tanpa sentuhan.

2. Belanja Produk Lokal
Tren belanja produk lokal akan semakin kuat. Menurut Scott McKenzie, head of global intelligence Nielsen, pandemi Covid-19 akan memperkuat tren belanja produk lokal, seperti daging dan sayuran. Barang-barang yang diproduksi lokal tidak melalui rantai distribusi yang panjang sehingga risiko terpapar Covid-19 lebih rendah.

3. Belanja Daring Semakin Diminati
Salah satu sektor e-commerce yang lambat pertumbuhannya adalah belanja kebutuhan sehari-hari. Dengan Covid-19, konsumen mulai mengunduh aplikasi belanja kebutuhan sehari-hari sehingga pertumbuhannya semakin cepat.

Menurut perusahaan konsultan Bain & Company, sebelum Covid-19, persentase belanja kebutuhan sehari-hari secara daring di AS hanya 3-4 persen. Namun, setelah Covid-19, angka ini diperkirakan naik menjadi 5-10 persen.

4. Asisten Belanja
Seiring dengan meningkatnya belanja daring, pengusaha akan mencari cara kreatif untuk menjaring pelanggan supaya lebih banyak berbelanja di toko virtual mereka.

Eiko Kawano, direktur konsultan digital Publicis Sapient, mengatakan pegawai toko di AS "menjemput bola" dengan menjadi asisten belanja online konsumen. Mereka disebut pickers atau shoppers. Para pickers akan berbelanja dan menyarankan produk untuk konsumen, dan jika konsumen puas, mereka bisa memberi rating bagi para pickers

5. Sistem otomatis atau Robot
Masalah seperti kehabisan tempat atau kesulitan mencari jasa pengiriman akan mendorong investasi ke otomatisasi, terlebih karena para pengusaha ritel AS harus bersaing dengan raksasa seperti Amazon dan Walmart.

Beberapa pengusaha mengembangkan pusat distribusi otomatis untuk meningkatkan kecepatan dan kenyamanan belanja online. Salah satu penjual sistem otomatis ini, Steve Hornyak, CCO Fabric dari New York, mengatakan bahwa pihaknya mencatat peningkatan minat dari peritel untuk menggunakan sistem mereka selama pandemi ini.

Pandemi ini akan menginspirasi eksperimen di mana toko-toko hanya melayani pengiriman dan pengambilan pesanan (delivery and pick up order). Konsumen juga lebih sabar dalam menunggu pengiriman belanja mereka karena Covid-19 mengurung mereka dalam rumah. Namun, pengusaha harus beradaptasi dengan cepat karena kesabaran konsumen ada batasnya. Jika mereka menunggu terlalu lama, mereka bisa pindah ke toko lain.

Let's block ads! (Why?)



"tren" - Google Berita
May 17, 2020 at 08:52AM
https://ift.tt/2WW8U4Y

5 Tren Belanja Setelah Wabah Covid-19 Berakhir - Suara Pembaruan
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "5 Tren Belanja Setelah Wabah Covid-19 Berakhir - Suara Pembaruan"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.