Search

Warning! Tren Corona Naik di ASEAN, Singapura hingga Kamboja - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi corona (Covid-19) belum juga usai. Sejumlah negara kini kembali mengalami kenaikan kasus.

Asia Tenggara pun begitu. Lonjakan kasus baru terjadi di beberapa negara terdekat RI, seperti di Singapura, Malaysia, Thailand dan Kamboja.


Di Singapura, muncul lonjakan kasus di komunitas lokal tertinggi selama tujuh bulan terakhir. Kluster besar baru muncul di rumah sakit Tan Tock Seng dan disusul oleh kluster pegawai imigrasi bandara Changi.

Di rumah sakit Tan Tock Seng, hingga Sabtu ada 16 kasus teridentifikasi, termasuk staf dan pasien. Kasus awal bermula dari seorang suster. Padahal suster telah menerima kedua dosis vaksin tersebut. Tetapi mengalami gejala minggu lalu.

Terkait kluster imigrasi terminal 1 Bandara Changi, ada tujuh kasus teridentifikasi. Mereka semua satu keluarga, termasuk bocah tiga tahun, anggota keluarga petugas yang pertama kali terinfeksi.

Akibatnya pemerintah Singapura mendesak warganya untuk mengurangi interaksi sosial. Bahkan otoritas mengeluarkan peringatan akan memberi tindakan lebih keras untuk mereka yang melanggar peraturan.

Kemudian Malaysia mendeteksi kasus pertama dari varian virus corona India, yakni B.1.617, pada Minggu (2/5/2021). Varian ini muncul beberapa hari setelah Malaysia memberlakukan larangan penerbangan dari India.

Dilansir dari Channel News Asia (CNA), Menteri Kesehatan Adham Baba mengatakan varian tersebut terdeteksi di seorang warga negara India yang diperiksa di Bandara Internasional Kuala Lumpur.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang ... Semua upaya kesehatan masyarakat akan terus dilakukan guna memutus mata rantai penularan dan menjamin keamanan masyarakat," kata Adham, tetapi tidak mengatakan kapan varian itu terdeteksi.

Sementara, dilansir dari Reuters, Kementerian Kesehatan Thailand pada Minggu (2/5/2021) melaporkan 1.940 kasus virus corona baru, dengan kasus kematian mencapai 21 kasus, menjadi jumlah kematian harian tertinggi sejak pandemi dimulai.

Thailand diterpa gelombang ketiga virus yang dimulai pada awal April termasuk varian B.1.1.7. Padahal sebelumnya negara ini dapat mengendalikan virus pada awal pandemi melalui penutupan dan kontrol perbatasan yang ketat.

Kamboja juga bernasib sama. Pada Minggu, Kamboja melaporkan rekor harian 730 kasus virus corona baru, menyebabkan infeksi meningkat menjadi 14.520, dengan 103 kematian.

"Covid 19 terus mengancam kami. Harap tetap waspada dengan mempraktikkan kebersihan, menjaga jarak sosial dan jangan tinggalkan rumah karena sudah menyebar parah di masyarakat di negara kita, tetangga kita dan dunia," kata Departemen Pengendalian Penyakit Menular Kamboja.

Akibatnya, ibu kota Phnom Penh, yang memiliki kasus Covid-19 terbanyak di negara itu, dilockdown hingga 5 Mei dan telah menyatakan beberapa distrik sebagai "zona merah", melarang orang meninggalkan rumah mereka kecuali karena alasan medis.

Berikut data lengkap Covid-19 tingkat ASEAN, berdasarkan data Worldometers per Senin (3/5/2021):

  • Indonesia (1.677.274 positif, 45.796 meninggal, 1.530.718 sembuh)
  • Filipina (1.054.983 positif, 17.431 meninggal, 966.080 sembuh)
  • Malaysia (415.012 positif, 1.533 meninggal, 383.140 sembuh)
  • Myanmar (142.838 positif, 6 meninggal, 159 sembuh)
  • Thailand (68.984 positif, 245 meninggal, 39.481 sembuh)
  • Singapura (61.218 positif, 31 meninggal, 60.786 sembuh)
  • Kamboja (14.520 positif, 103 meninggal, 5.369 sembuh)
  • Vietnam (2.942 positif, 35 meninggal, 2.549 sembuh)
  • Laos (933 positif, 0 meninggal, 51 sembuh)
  • Brunei (227 positif, 3 meninggal, 218 sembuh)

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



"tren" - Google Berita
May 03, 2021 at 09:35AM
https://ift.tt/2Rma36J

Warning! Tren Corona Naik di ASEAN, Singapura hingga Kamboja - CNBC Indonesia
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Warning! Tren Corona Naik di ASEAN, Singapura hingga Kamboja - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.