JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan maskapai penerbangan sebelum kamu berencana untuk berlibur, baik itu ke luar kota maupun luar negeri, sangatlah penting. Terlebih lagi jika harga tiket yang ditawarkan murah.
Terkait pemesanan maskapai penerbangan, menurut survei yang telah dilakukan oleh Travelport tahun 2019 menyatakan bahwa sebanyak 88 persen wisatawan Indonesia ternyata tidak terlalu peduli dengan harga tiket pesawat yang murah.
“Dalam memilih maskapai penerbangan, mereka cenderung lebih memilih nilai dibandingkan dengan harga tiket,” kata Regional Director APAC Operator Territories Travelport Gary Harford saat ditemui Kompas.com dalam acara presentasi data Global Digital Traveler Research (GDTR) 2019 oleh Travelport di The Hermitage, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Nilai yang dimaksud oleh Harford adalah penawaran lebih yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan.
Baca juga: Daftar Maskapai Penerbangan Teraman di Dunia di Tahun 2020
Melalui penawaran tersebut, para wisatawan akan merasakan pengalaman penerbangan yang lebih menyenangkan.
Sebab, penawaran sudah dipersonalisasi oleh maskapai melalui beberapa informasi pribadi yang diberikan oleh calon pembeli tiket pesawat kepada maskapai tersebut.
Pemberian informasi pribadi ini menurut survei tersebut, terdapat sebanyak 24 persen wisatawan Indonesia yang memberikannya dengan sukarela.
“(Penawaran lebih) merupakan sebuah peluang bagi para agen perjalanan. Mereka dapat bertanya lebih rinci kepada para wisatawan untuk lebih mendapatkan ide yang relevan untuk memberi pilihan perjalanan (baik rekomendasi tiket pesawat maupun tempat wisata) kepada mereka,” kata Harford.
Terkait pemilihan nilai dibandingkan harga tiket pesawat yang murah, Harford mengatakan hal tersebut didasarkan pada beberapa faktor. Salah satunya adalah waktu.
Menurutnya, harga tiket pesawat yang murah mungkin menjadi sebuah nilai tersendiri bagi sebagian orang. Akan tetapi, harga tersebut tidak menjamin perjalanan dalam waktu singkat.
Harford menjelaskan bahwa dengan membeli harga tiket pesawat yang murah, akan ada kemungkinan rute yang diambil oleh maskapai penerbangan akan lebih jauh. Kamu bisa mengudara selama 4–10 jam lamanya.
Baca juga: Waktu Terbaik untuk Memesan Harga Tiket Pesawat Domestik dan Hotel Paling Murah
Tidak hanya itu, akan ada kemungkinan kalau kamu harus mengalami beberapa kali pemberhentian sebelum sampai ke tujuan.
“Dalam beberapa saat kemungkinan nilai dari harga tiket murah itu sudah tidak penting lagi. Dan kini nilai yang kamu miliki berfokus pada waktu,” kata Harford.
Harga tiket mahal dengan kualitas tinggi
Harga tiket pesawat yang mengalami kenaikan dalam beberapa tahun belakangan sempat menuai kontroversi. Tak ayal, terdapat beberapa masyarakat yang protes akan hal tersebut.
Presiden Direktur Galileo Indonesia Perdana, Operator Travelport Indonesia Raymond Setokusumo mengatakan hal tersebut wajar menuai protes apabila masyarakat merasa bahwa harga tidak sesuai dengan kualitas.
“Kecuali kalau on-board service ditingkatkan misalnya makanannya jadi lebih enak, atau malah harga tiket naik tapi tidak dapat makanan ya pantas komplain,” kata Raymond saat ditemui Kompas.com.
Menurutnya, apabila harga tiket pesawat naik, seharusnya maskapai penerbangan mengadakan nilai tambah dalam jasanya.
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat dapat merasa nyaman sepanjang perjalanan meskipun harus membayar lebih mahal.
Travelport merupakan perusahaan teknologi yang memberikan fasilitas kepada bisnis jasa perjalanan dengan menghubungkan mereka kepada pembeli secara online dan offline.
Survei GDTR dilakukan dengan melibatkan 23.000 wisatawan dari 20 negara termasuk 500 wisatawan Indonesia.
"tren" - Google Berita
February 02, 2020 at 08:15PM
https://ift.tt/395ytW2
Seperti Apa Tren Wisatawan Indonesia dalam Pilih Maskapai? - Kompas.com - KOMPAS.com
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Seperti Apa Tren Wisatawan Indonesia dalam Pilih Maskapai? - Kompas.com - KOMPAS.com"
Posting Komentar